BRI Pringsewu Serahkan Bantuan CSR Kepada Pelaku Usaha Makanan Ringan

BRI Pringsewu Serahkan Bantuan CSR Kepada Pelaku Usaha Makanan Ringan

GEDONGTATAAN - BRI Cabang Pringsewu menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) total Rp 310 juta. Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku usaha makanan ringan di Desa Karang Anyar.
 
Kepala Cabang BRI Pringsewu Indra Budi Samiadji mengatakan bahwa bantuan CSR dari BRI diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan motivasi bagi pelaku industri di Desa Karang Anyar.
 
\"Semoga centra makanan ringan di Pesawaran khususnya Karang Anyar semakin sukses. Mudah-mudahan kegaiatan hari ini dapat meningkatkan motivasi bagi pelaku industri, di Karang Anyar,\" ujar Indra Budi Samiadji saat memberikan sambutan pada Peresmian pembangunan teras BRI Nusantara dan Pelatihan bagi pengusaha kecil di sentra makanan di Balai Desa Karang Anyar, Selasa (29/1).
 
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pesawaran, Sam Herman memberikan apresiasi atas bantuan CSR yang telah dikucurkan oleh Bank BRI. Selain itu tidak hanya dalam bentuk bantuan peralatan saja, namun para pelaku industri dapat mengajukan permohonan pinjaman modal.
 
 \"Tolong jaga dan rawat peralatan yang telah diberikan kepada saudara. Dan kedepan kerja sama ini kami harapkan dapat berlanjut,\" jelasnya.
 
Sedangkan Kepala Desa Karang Anyar Wasiman mengatakan dengan bantuan CSR dari BRI dapat memberikan  motivasi bagi pelaku home industri di Karang Anyar. Dimana ada sekitar 200 lebih pelaku usaha di Desa Karang Anyar, untuk itu pihaknya berharap Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat memberikan bimbingan kepada pelaku industri di desa setempat.
 
 \"Kami mengucapkan terima kasih kepada BRI, mudah-mudahan bantuan dari BRI dapat bermanfaat bagi pelaku industri. Tolong ikuti dengan seksama pelatihan yang dilaksanakan hari ini untuk menambah pengetahuan saudara  sekalian,\" imbuhnya.
 
Diketahui CSR Bank BRI senilai Rp 310 juta tersebut dalam bentuk 19 uni peralatan yakni 6 unit mesin molen, 6 unit mesin perajang singkong dan 7 unit mesin peniris minyak atau spinner. Kemudian pembangunan land mark centra industri serta pelatihan manajemen usaha dan penyuluhan keamanan pangan. (Rus)

Sumber: