Temukan 16 Kasus, PRI Penengahan Fogging Desa

Temukan 16 Kasus, PRI Penengahan Fogging Desa

PENENGAHAN – Berbagai macam cara dilakukan instansi kesehatan untuk menanggulangi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Salah satunya melakukan fogging. Rabu (30/1) kemarin, Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Rawat Inap (UPT PRI) Penengahan melakukan fogging di lingkungan Desa Kekiling.           Kepala UPT PRI Penengahan Syaiful Anwar, S.Km mengatakan, fogging dilakukan untuk mengatasi penularan dan penyebaran penyakit yang bersumber dari gigitan nyamuk aedes aegypti. Pasalnya, pihak puskesmas telah menemukan 16 kasus DBD per Januari ini.           Di mana, ada 6 desa di kecamatan ini yang sudah terbukti positif memiliki kasus DBD. Keenam desa tersebut adalah Penengahan, Kelaten, Pasuruan, Kuripan, Sukajaya, dan Kekiling.           Syaiful mengatakan, jumlah 16 kasus tersebut adalah rekor paling banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, dari 16 orang itu, ada 2 orang yang masih menjalani perawatan. Sisanya masih menjalani proses penyembuhan di rumah masing-masing.           “Iya, ini kasus Januari ini. Dari 16 orang itu, 2 masih dirawat. Kalau dilihat, penyakitnya belum parah, tetapi kita rujuk ke sana (rumah sakit Bob Bazar Kalianda.) karena sarananya lebih lengkap,” katanya kepada Radar Lamsel.           Meski enam desa terbukti memiliki kasus DBD, pihak UPT PRI Penengahan belum memiliki rencana untuk melakukan fogging selanjutnya. Syaiful mengatakan bahwa fogging bisa dilakukan jika desa telah terbukti memilki kasus DBD. Itu pun, lanjut dia, kalau hasil penyelidikan epidemiologi di sekitar rumah penderita positif memiliki jentik nyamuk.           “Belum ada, kita utamakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan 3 M Plus. Kita juga memberikan penyuluhan tentang pencegahan penularan DBD kepada masyarakat. Fogging bisa dilakukan, asal desa itu terbukti dan positif memiliki jentik nyamuk aedes aegypti,” katanya.           Kepala Desa Kekiling, Idham Husni, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi UPT PRI Penengahan yang telah melakukan fogging di lingkungannya. Menurut Idham, fogging merupakan langkah tepat untuk mengantisipasi tersebarnya penyakit DBD di lingkungan masyarakat.           “Kami ucapkan terima kasih atas bantuan fogging yang dilakukan Puskesmas Penengahan. Saya juga akan memberikan imbauan kepada masyarakat, bahwa mereka harus sadar akan kebersihan lingkungan,” katanya. (rnd)

Sumber: