Banjir Surut, UPT Pertanian Belum Data Kerusakan
Tanggul Jebol, Ratusan Hektar Tanaman Padi Terendam
PALAS – Banjir yang melanda kawasan pertanian di Kecamatan Palas dan Sragi sudah mulai surut, Minggu (17/2) kemarin. Total lahan pertanian yang terendam banjir di dua kecamatan tersebut mencapai 350 hektar. Dengan rincian, 250 hektar lahan pertanian di Kecamatan Palas dan 100 hektar di Kecamatan Sragi. Kepala Unit (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas Agus Santosa mengatakan, banjir yang merendam lahan pertanian di Kecamatan Palas sudah mulau surut. Namun demikian, pihaknya belum bisa menentukan tingkat kerusakan tanaman padi yang terdampak banjir pada Jumat (15/2) dini hari lalu. “Air sudah mulai mengalami penyurutan. Yang terdampak banjir sudah terdata semua, namun kami belum bisa menentukan tingkat kerusakannya,” kata Agus Santosa, kemarin. Agus Santosa menjelaskan, jebolnya tanggul pengakis tersebut menyebabkan 205 hektar tanaman padi di tujuh desa terendam banjir. Ketujuh desa tersebut antara lain, Desa Sukaraja 50 hektar, Sukamulya 40 hektar, Sukabakti 40 hektar, Palasaji 15 hektar, Palaspasemah 10 hektar, Bangunan 40 Hektar dan Desa Pematangbaru 110 hektar. “Total ada 205 hektar yang terendam akibat jembol tanggul penangkis ini. Intensitas hujan yang tinggi, juga ikut merendam 45 hektar tanaman padi di Desa Rejomulyo dan Baaliagung,” papar agus. Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Palas dan Sragi pada Jumat (15/2) dini hari kembali membawa bencana bagi petani di wilayah itu. Luapan air Sungai Way Pisang kembali menjebol tanggul penangkis di Desa Sukaraja. Akibaatnya, ratusan hektar tanaman padi di tujum desa kembali terendam banjir. Skretaris Desa Sukaraja Sukardi mengatakan, guyuran hujan yang cukup tinggi membuat air Sungai Way Pisang kembali meluap dan kembali menjebol tanggul penangkis yang pernah mendapat perbaikan pada Desember lalu. “Tanggul penagkis yang baru diperbaiki jembol lagi kerena tak mampu menahan luapan air. Akibatnya, tanaman padi seluas 50 hektar kembali terendam banjir,” kata Sardi kepada Radar Lamsel, Jumat (15/2). Selain merendam tanaman padi, Sukardi menerangkan, jebolnya tanggul penangkis tersebut juga sempat memutus akses utama penghubung Desa Sukamulya – Pematangbaru. “Selain merendam tanaman padi, banjir ini juga sembat memutus jalan utama penghubung Desa Sukamulya – Pematangbaru selama beberapa jam,” sambung Sukardi. Luapan Sungai Way Pisang pada tidak hanya merendam tanaman padi di Kecamatan Palas saja. Namun juga ikut merendam tanaman padi di Wilayah Kecamatan Sragi. Kepala UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi Eka Saputra mengatakan, luapan Sungai Way Pisang juga ikut merendam 100 hektar tanaman padai di Desa Margasari. “Luapan Sungai Way Pisang juga berdampak di Kecamatan Sragi. Setidaknya terdapat 100 hektar tanaman padi di Desa Margasari juga ikut terendam,” pungkasnya. (vid)Sumber: