Muzani Nilai Ponpes Berperan Penting Dalam Bernegara
NATAR - Pondok Pesantren (Ponpes) dinilai memegang peran penting dalam mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan untuk menjaga kesatuan dan persatuan dimasyarakat. Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Suffah Quran Abdullah bin Mas\'ud (STSQABM) di Komplek Ponpes Alfatah, Dusun Muhajirun, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Senin (25/2). Menurur Muzani, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan adalah upaya MPR dalam menjaga atau memastikan hidup dengan mengamalkan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika mampu mendorong persatuan dimasyarakat. \"Dalam konteks ini Pesantren (STSQABM) memegang peran penting karena jangkar kehidupan masyarakat di dunia pendidikan bahkan pada umumnya pesantren adalah kiblat dan energi bagi bangsa,\" katanya. Bertempat di Masjid Annubuwah yang memiliki kapasitas jamaah hingga 20 ribu orang, Politisi Geindra itu memastikan kegiatannya tidak terkait politik apapun sehingga jangan dikait-kaitkan dengan politik. \"Tidak digencarkan (sosialisasi 4 pilar), tugas MPR mensosialisasikan hidup berkebangsaan. Tugasnya menjadikan kehidupan bangsa ini yang terjamin dalam pancasila, berbineka dan tetap dalam NKRI,\" paparnya. Pria yang juga Anggota DPR RI dari Dapil Lampung I ini berpesan agar mahasiswa STSQABM berada dijalur yang benar. \"Saya kira mahasiswa STSQABM memiliki semangat perubahan, semangat pendorong kemajuan dan mahasiswa memegang peran yang penting dalam mengamalkan empat pilar kebangsaan,\" katanya. Dirinya juga meyakini, santri atau mahasiswa dari STSQABM bisa menjadi pemimpin bangsa. Bahkan telah banyak contohnya yang menjadi orang berpengaruh di Indonesia. \"Kita pernah dipimpin santri, jadi kenapa tidak seorang santri menjadi pemimpin. Jangan kecil hati, percaya dan optimislah,\" pesan Muzani. Sementara itu, Dewan Penasihat STSQABM Ust. Yakhsallah Mansyur mengatakan, kuliah umum ini merupakan acara yang diadakan rutin setiap satu tahun sekali oleh STSQABM. “Jadi, acara seperti ini akan rutin diadakan oleh STSQABM setiap setahun sekali dengan menghadirkan pembicara-pembicara dari dalam atau luar negeri,” ujarnya. Pria yang juga pengasuh Pondok Pesantren Suffah Hizbullah Alfatah se Indonesia ini berharap sosialisasi empat pilar berkebangsaan bisa diserap oleh mahasiswa dan santri dengan baik sehingga bisa menerapkan dalam berkehidupan bernegara. (kms)
Sumber: