Harga Jagung Terus Merosot

Harga Jagung Terus Merosot

PALAS – Ditengah musim panen jagung di Kecamatan Palas, petani terus dihantui harga murah. Bagaimana tidak, dalam dua pekan terakhir harga jagung diwilayah tersebut merosot cukup tajam.           Padahal, pada 12 Februari lalu harga jagung di tingkat petani masih cukup tinggi diangka Rp 3.000 – 3.200 perkilogram. Namun  saat ini harga tersebut jatuh cukup tajam yakni berkisar Rp 2.000 – 2.300 per kilogramnya.           Kodir (48), salah satu petani Desa Kalirejo mengatakan, dalam dua pekan terahir harga jagung ditingkat petani terus mengalami penurunan. Saat ini harga jagung ditingkat petani hanya Rp 2.000 per kilogramnya.           “Harga jagung terus anjlok, saat ini tinggal Rp 2.000 per kilogramnya. Padahal dua pekan yang lalu harga jagung ditingkat petani masih diangka Rp 3.200 perkilogramnya,” kat Kodir kepada Radar Lamsel, Kamis (28/2).           Kodir menjelaskan, setiap hari harga jagung cenderung mengalami penurunan. Hal tersbut lantaran karena di Kecamatan Palas tengah memasuki puncak masa penen jagung.           “Harga cenderung tidak stabil setiap harinya. Kemarin masih Rp 2.200 sekarang turun jadi Rp 2.000 per kilogramnya. Harapan kami ada upaya dari pemerintah untuk menstabilkan harga. Karena diharga Rp 2.000 petani kadang rugi,” tuturnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Bimo (47) salah satu pengelola pabrik pengopenan jagung Desa Mekarmulya. Ia mengungkapkan, saat ini harga jagung dipabrik hanya berkisar Rp 3.000 – 3.300 perkilogramnya, bergantung pada kadar air. “Harga jagung tingkat pabrik hanya Rp 3.000 – 3.300 per kilogramnya tergantung kadar air. Harga juga cenderung turung setiap harinya. Karena selain jagung di Palas sedang masa pane, saat ini juga banyak jagung dari daerah Sumsel masuk ke wilayah palas,” ungkapnya. Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas, Agus Santosa untuk mensiasati agar tidak mendapat harga yang murah, petani diharapkan dapat menjual jagung langsung ke pabrik. “Harapan kami petani bisa menjual jagung langsung ke pabrik agar harganya tidak terlalu murah. Untuk di Kecamatan Palas saat ini telah terpanen tanaman jagung seluas 750 hektar dari total 3.500 hektra,” pungkas Agus. (vid)

Sumber: