Dikejar Nasabah, Kepala BMT Menghilang!

Dikejar Nasabah, Kepala BMT Menghilang!

CANDIPURO – Kepala Baitul Maal wa Tanwil (BMT) Dana Mulya Syari’ah (DMS) Candipuro Muhajir kembali mangkir dari janjinya untuk memenuhi tuntutan nasabah yang merasa dirugikan. Janji untuk mencairkan uang para nasabah pada 26 Februari lalu pun hingga kini belum ditepati. Alhasil, nasabah yang berasal dari Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa kembali gigit jari. “ Berdasarkan surat perjanjian, Kepala BMT DMS akan mengembalikan uang para nasabah pada 26 Februari tetapi hingga kini belum ada kejelasan apapun, saat didatangi ke kantor BMT tidak ada aktifitas apapun disana, kepala BMT juga tidak ada dilokasi,” kata Kasmiri (38) nasabah BMT DMS asal Pulau Sebesi, Minggu (3/3). Bila tak ada kejelasan para nasabah itu bakal menempuh jalur hukum agar uang deposito yang ditanam di BMT tersebut dapat dicairkan. Sebab, tak hanya warga asal Pulau Sebesi yang menjadi korbannya. “ Sudah banyak nasabah yang mengadu. Ada dari Kecamatan Way Sulan yang terkena ganti rugi tol dan deposito kesana (BMT DMS ‘red) tapi tak dapat mencairkan uangnya. Mereka juga sudah mengeluhkan hal ini,” ungkapnya. Hal ini turut dibenarkan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Advokasi Kalianda (Vocal). Surat pernyataan yang dibuat tersebut merupakan buntut dari tuntutan para nasabah yang merasa dirugikan lantaran tak dapat mencairkan uang tabungan. Anggota LBH Vocal Randi Ardiyansyah membenarkan bahwa terdapat 14 orang yang datang dari Desa Tejang Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa itu menuntut manajemen BMT DMS memulangkan uang deposito yang selama ini disetor. “ Tetapi nggak ada tindaklanjutnya, artinya para nasabah ini hanya dijanjikan lalu kemudian ditinggal kabur oleh Kepala BMT tersebut,” kata dia. Belasan nasabah itu yakni, Entin Suesti, Maryamah, Nahiyah, Yessi, Maisaroh, Saiyah, Fathonah, Kasmiri, Roida, Nur Jamani, Bohari, Herman, Wahyudi dan Amrul Rifa’i. Mereka berniat menjumpai Kepala BMT DMS Muhajir yang dikabarkan sedang berada di Jakarta. Sebelumnya, kepada Radar Lamsel Kepala BMT DMS Muhajir sempat berkomentar dan membantah BMT besutannya itu sedang kollaps meski sebagian besar cabang BMT DMS saat ini tutup. Dirinya berdalih tutupnya cabang BMT DMS sengaja dilakukan karena menejemen ingin memusatkan semuanya di kantor pusat BMT DMS di Desa Sidoasri Kecamatan Candipuro. “ Kalau disebut kollaps sih tidak, masih normal saja. Hanya memang ada problem yang mengganjal sehingga pencairan uang nasabah tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat,” ungkapnya pada 15 Januari lalu. (ver)

Sumber: