Kondisi Kantor UP3 Rajabasa Memprihatinkan

Kondisi Kantor UP3 Rajabasa Memprihatinkan

RAJABASA - Kondisi kantor Unit Pelaksanaan Penyuluh Pertanian (UP3) Kecamatan Rajabasa memprihatinkan. Pasalnya, banyak kerusakan hampir seluruh bagian ruangan di kantor ini. Paling mencolok, kantor yang dibangun pada 2010 mengalami kerusakan di bagian plafon sejak 2015 lalu. Akibat minimnya perbaikan, dari waktu ke waktu kerusakan plafon berlanjut. Kerusakan pertama terjadi di ruang tamu, kemudian di ruang komputer, ruang perpustakaan, plafon kantor bagian luar, dan kamar mandi. Dari beberapa ruangan itu, ruangan perpustakaan dan ruang tamu mengalami bagian rusak yang paling parah. Hampir separuh palfon di dua ruangan ini ambrol, dan hanya menyisakan kerangkanya saja. Sementara di ruangan lain, kondisi kerusakan belum separah di ruangan perpusatakaan dan ruang tamu. Tetapi, hal itu tetap menjadi kekhawatiran karena beberapa bagian plafon akan jebol. Selama 9 tahun usai dibangun, belum ada rehab atau perbaikan di kantor ini. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin kerusakan akan terus terjadi. Bagian penting yang harus diingat, kerusakan plafon menjadi atensi dan taruhan bagi keselamatan pegawai di kantor UP3 Kecamatan Rajabasa ini. Dikonfirmasi mengenai kerusakan kantor itu, Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Kecamatan Rajabasa, Jumroni, S.P mengamini jika kerusakan plafon sudah terjadi sejak 2015 lalu. Disinggung mengenai perbaikannya, Jumroni mengaku bahwa pihaknya sudah pernah mengajukan perbaikan di acara Musrenbangcam Rajabasa. “Pas tahun 2014 masih mulus, rusaknya mulai 2015. Pengajuan perbaikan melalui acara Musrenbangcam, saya sampaikan di situ, bukan pengajuan proposal secara langsung ke dinas,” katanya. Meski tak pernah mengajukan, tetapi Jumroni pernah membicarakan masalah perbaikan kantor UP3 secara lisan kepada pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTHP) Lampung Selatan. Jumroni mengatakan pada pembicaraan itu DPTHP pernah mengucurkan dana perbaikan untuk 5 kantor, tetapi kantor UP3 tidak masuk dalam perbaikan itu. “Waktu itu pernah, kalau tidak salah ada perbaikan 5 kantor. Saya juga bilang kalau kantor kami rusak, tetapi sayangnya kami tidak masuk kategori karena kerusakan di kantor lain lebih parah,” katanya. Kepala UPT Pelaksanaan Penyuluh Pertanian Kecamatan Rajabasa, Mualimin, mengakui jika kerusakan plafon kantor yang kini ditempatinya itu memang bertambah parah. Ia pun tak menampik jika kantor yang sudah berusia 10 tahun lebih itu memang membutuhkan perbaikan, terutama di bagian plafon. “Pas saya di sini memang sudah rusak. Nah, sekarang tambah parah. Banyak yang jebol. Plafon di aula ini juga terancam (jebol), karena plafonnya agak turun ke bawah,” katanya. (rnd)

Sumber: