KKP Gelar Kegiatan Pendayartahuan Melalui Jambore Pesisir
BAKAUHENI – Kementerian Perikanan dan Kelautan melalui Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut menyelenggarakan kegiatan jambore pesisir dan pendayartahuan potensi dan mitigasi bencana tsunami melalui gita laut. Menariknya, jambore yang pesertanya diisi oleh ratusan siswa-siswi SMA ini diselenggarakan di sekitar Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni. Kegiatan jambore ini berjalan seperti pada umumnya, yang dihiasi dengan upacara pembukaan. Pada sesi ini, Sekretaris Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Agus Dermawan, selaku pembina upacara menyampaikan sambutan dan arahan kepada peserta jambore. Agus mengatakan bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan telah menghancurkan ekonomi dan pariwisata. “Sebagai bentuk pembelajaran, bencana seperti itu diperlukan mitigasi. Maka dari itu, kegiatan pendayartahuan bertujuan menanamkan cinta kepada generasi muda kepada laut,” katanya. Dia mengatakan, kegiatan jambore yang diselenggarakan selama 3 hari ini akan mengemas visi misi Indonesia ke depan. Yaitu mengenai program rutin Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta workshop bagaimana memitigasi bencana. “Terutama mengajak masyarakat dan stakeholder mensosialisasikan bencana, karena tujuan dan kepentingan jambore pesisir ini mengenai pendidikan dalam memitigasi bencana,” katanya. Pada kesempatan itu, Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspa Dewi, menyampaikan bahwa kegiatan Pramuka harus mendapat dukungan yang besar dari pemerintah untuk menumbuhkan rasa kebangsaan. Ira mengaku jika dalam kehidupannya Ia belajar banyak dari kegiatan Pramuka, salah satunya mengenai kebangsaan dan leadership. Menurut Ira, bagian yang penting dari kegiatan Pramuka adalah cara belajar beradaptasi, dan cara menyesuaikan diri. Dari sini juga, lanjut Ira, Pramuka bisa dilibatkan dalam melaksanakan misi mula dalam kemanusiaan. “Peran pramuka bisa dilibatkan dalam misi mulia, yaitu meningkatkan mitigasi bencana alam. Pramuka adalah estabilition yang sangat relevan,” kata Ira. Lebih lanjut, Ira mengatakan bahwa setiap negara mana pun pasti bertumpuan dengan anak muda. Dan pramuka ikut dalam tumpuan itu. Ira mengakui jika Indonesia memiliki semua itu, tapi potensi tersebut terganggu karena pemanfaatannya yang belum maksimal. “Itu terletak pada generasi muda. Oleh karena itu, pendayartahuan kepada generasi muda bisa memberikan manfaat perkembangan mengenai pentingnya pelestarian lingkungan,” katanya. (rnd)
Sumber: