Bantuan Ternak Banyak Yang Mati, Warga Tanya Bantuan Pakan

Bantuan Ternak Banyak Yang Mati, Warga Tanya Bantuan Pakan

UPT Pertanian: Mati atau Dijual Tidak Diberi Lagi

KALIANDA – Pemeliharaan hewan bantuan ternak di Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda yang berasal dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI tak berjalan cukup sukses. Hingga saat ini, cukup banyak ternak yang mati. Untuk mencegah kerugian, ada sejumlah warga yang terpaksa menjual ternak tersebut agar tak mengalami kerugian.           Kedua hal itu pun memunculkan pertanyaan di benak warga yang menjadi penerima. Mereka ingin mengetahui jika ternak mati atau dijual apakah masih mendapatkan bantuan pakan ternak atau tidak. Seperti yang dikatakan oleh Ari (25). Ia mengaku menjual bantuan ternak jenis ayam. Ini terpaksa dilakukan karena Ia tak ingin mengalami kerugian.           “Kalau mati semua kan sayang, kami capek-capek ngurusin dari kecil sampai besar malah mati. Mending dijual atau dimakan, ada hasilnya,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (20/3) kemarin.           Meski demikian, Ari berharap warga yang menjadi penerima tetap menerima bantuan pakan ternak. Menurut dia, wajar jika warga meminta pakan itu karena mereka masih berstatus penerima. Selain itu, bantuan pakan ternak juga bisa dijual demi menghasilkan uang untuk menambah kebutuhan hidup.           “Kami maunya masih dapat, kan status kami masih penerima. Kalau enggak, berarti tak adil. Dan masalah ternak yang mati seharusnya tidak jadi alasan,” katanya.           Hal senada juga dikatakan Aidi (48), warga lainnya. Ia meminta dinas dan instansi tetap memberikan bantuan pakan ternak kepada masyarakat yang berstatus penerima. Aidi mengatakan hal ini cukup beralasan, sebab bukan kemauan warga jika ternak itu mati.           “Terus terang, saya juga enggak mau kalau mati semua. Percuma, dapat capeknya. Lagi pula ternak yang mati itu bukan kemauan kami, jadi kami masih berhak mendapat bantuan pakan itu sebagai bentuk ganti rugi,” katanya.           Dikonfirmasi mengenai bantuan pakan ternak tersebut, Kepala UPT Peternakan Kalianda Mubsir mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengkonsultasikan masalah bantuan pakan untuk warga yang ternaknya sudah mati kepada BPTP (Balai Pengkajian Tekonologi Pertanian). Konsultasi ini memutuskan jika ternak memang sudah tidak ada, baik mati atau pun dijual, maka bantuan tidak akan diberikan.           “Tidak diberikan. Tapi, pakan akan disalurkan bagi warga atau RTM yang jumlah ternaknya masih utuh, atau minimal kematiannya rendah. Ini sebagai bentuk penghargaan kepada mereka, begitu,” katanya. (rnd)

Sumber: