Desa Taman Baru Dipilih Terapkan Program Dem Area

PENENGAHAN – Kecamatan Penengahan kembali dipercaya melanjutkan program Dem Area tanaman padi sehat dari Kemeneterian Pertanian (Kementan). Kali ini, program ini akan dijalankan di Desa Taman Baru, kecamatan setempat. Lahan seluas 100 hektar akan menjadi target pada musim gadu ini. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Penengahan Syafruddin melakukan pengecekan lahan seluas 100 hektar di desa itu sebagai bentuk persiapan kegiatan Dem Area. Syafruddin melanjutkan, program dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman ini akan didanai oleh pusat. “Buat persiapan kegiatan saat musim gadu pada Juni mendatang. Nanti, lahan seluas 100 hektar itu akan dikelola oleh 4 kelompok tani (poktan) dalam 1 hamparan,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (27/3) kemarin. Lebih lanjut, Syafruddin mengatakan, program Dem Area tahun ini merupakan lanjutan dari program serupa yang diterapkan di Desa Ruang Tengah pada 2018 lalu. Dalam pelaksanannya, lanjut Syafruddin, tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Menurutnya, dipercayanya Kecamatan Penengahan untuk melanjutkan program Dem Area karena dinilai memiliki potensi yang mendukung. Baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusianya (SDM). Selain itu, program pertama Dem Area tahun 2018 lalu juga dianggap berhasil oleh Kementerian Pertanian. “Jadi, kita diberi kegiatan lagi. SDM kita mendukung, dalam artian petani memiliki keinginan menerapkan budidaya ramah lingkungan atau organik,” katanya. Untuk rencana sarana produksinya (saprodi), kata Syafruddin, program Dem Area akan menggunakan dolomit, kompos, agens hayati, dan benih refugia. Pengadaan sarana itu pun langsung diberikan dari pusat. Petani, kata dia, akan menerima dalam bentuk barang. Mengenai seberapa banyak jumlah saprodi tersebut, Syafruddin mengaku belum mengetahuinya secara pasti lantaran pihaknya belum membuat rencana usaha kelompok (RUK). Sebab, untuk membuat RUK harus menunggu petunjuk dan teknis (juknis) dari Kementarian Pertanian. “Belum (tahu) jumlahnya, rencana Jumat akan disusun ke provinsi,” katanya. (rnd)
Sumber: