Disperindag: Pemasaran Produk Lokal Tetap Jalan

Disperindag: Pemasaran Produk Lokal Tetap Jalan

KALIANDA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Lampung Selatan menegaskan bahwa soal pemasaran produk lokal masih tetap berjalan. Itu ditegaskan Kepala Dinas Perindag Lamsel Qori Nilwan Nitijaman kepada Radar Lamsel terkait pengusaha kopi asal Lamsel yang menunggu lirikan Pemkab, baru-baru ini. “ Kalau urusan pemasaran kita tetap jalin komunikasi dengan semua pelaku usaha yang menjalin kontak dengan Dinas Perindag, termasuk kopi lokal brand Krakatoa Coffe asal Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan,” ujar Qori Nilwan, Senin (1/4). Putra daerah Lamsel ini mengatakan, upaya untuk merangkul para pelaku usaha tersebut memang tidak mudah. Ia pun menegaskan bahwa dari sisi pemasaran sebisa mungkin Disperindag bakal membantu untuk mengorbtitkan pada event-event tahunan maupun yang ditempatkan di Dekranasda. “ Kalau untuk urusan bantuan mesin atau sebagainya kan sudah berbeda ranahnya. Tapi kalau untuk membantu memasarkan ya kita dorong sepenuhnya,” terangnya. Qori Nilwan melihat ada beberapa produk kopi lokal yang memang sudah dikenal di Bumi Khagom Mufakat ini. Sebut saja Kopi WC, Kopi Payan dan terbaru Krakatoa Coffe yang diklaim dari kopi milik petani di areal Gunung Rajabasa. “ Ada beberapa kopi lokal yang memang punya potensi, tetapi kendalanya adalah sulitnya mendatangkan biji kopi asli Lamsel. karena hanya ada beberapa desa disekitar Gunung Rajabasa yang masih menanam kopi, itupun jumlahnya tidak banyak,” ujarnya. Orang nomor satu di Disperindag Lamsel ini menyebutkan solusi yang diambil biasanya, kata dia, ketika kesulitan pada bahan dasar. Para pengusaha kopi mendatangkan biji kopi dari Lampung Barat dengan olahan khas Lamsel. “ Solusinya begitu. Biasanya mata rantai dari petani ke pengusaha demikian. Karena memang tidak banyak petani kopi yang bertahan di Lamsel. Masih ada tapi tidak banyak,” tandasnya. Diberitakan sebelumnya, Bisnis kopi di Kabupaten Lampung Selatan diprediksi akan sulit berkembang. Ini tak terlepas dari sepinya peranan dinas dan instansi terkait yang terkesan enggan berjuang dalam memasarkan produk kopi asli kabupaten ini. Misalnya seperti produk Krakatoa Coffe yang berasal dari Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan. Bisnis kopi milik Tri Budiyanto ini memang sudah dikenal banyak orang di luar Lampung Selatan. Bahkan, tak sedikit pula warga asli Lampung Selatan yang mengaku sangat menikmati cita rasa kopi asli dari gunung Rajabasa ini. (ver)

Sumber: