Kendalikan Hama, Petani Harapkan Pemerintah Fasilitasi Gerdal

PENENGAHAN – Maraknya hama penggerek buah kakau (PBK) yang menyerang batang kakau di Desa Padan, Kecamatan Penengahan tak lepas dari lemahnya antisipasi dari petani dan instansi. Selain itu, minimnya program gerakan pengendalian (gerdal) juga menjadi pemicu serangan hama gampang menyebar secara luas. Selama beberapa tahun belakangan ini, program gerdal wilayah perkebunan di Kecamatan Penengahan tak berjalan sesuai rencana. Belum diketahui apa alasannya. Terlepas dari berbagai alasan, petani sudah menyadari betapa penting program gerdal yang bertujuan untuk mengendalikan hama penyakit. Petani kakau berharap program gerdal bisa difasilitasi oleh pemerintah, khususnya dinas yang berkaitan dengan urusan perkebunan. Petani juga meminta insektisida sebagai bahan yang dipakai untuk membunuh serangga yang dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan tanaman perkebunan. Salah seorang petani kakau, Angga (29), mengamini jika petani merindukan program gerdal hama penyakit yang difasilitasi oleh pemerintah. Menurut dia, program ini diperlukan sebagai pembinaan di bidang perkebunan, khususnya buah kakau. “Tentu sangat dibutuhkan. Tapi saya sudah cukup lama tidak mendengar program itu. Saya tidak tahu apakah masih jalan atau tidak,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (3/4) kemarin. Hal senada juga dikatakan oleh Tyas (30), petani lainnya. Dia mengatakan sudah seharusnya program gerdal kembali diterapkan di wilayah perkebunan agar petani bisa mengatasi persoalan yang terjadi. Salah satunya untuk mengatasi masalah serangan hama PBK yang menyerang buah kakau. “Segala upaya telah dilakukan oleh petani, tetapi hasilnya nihil. Oleh karena itu, petani perlu dibina agar pengendalian hama bisa dilakukan,” katanya. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Penengahan, Syafruddin, mengatakan bahwa program gerdal memiliki banyak keunggulan. Syafruddin melanjutkan, gerdal bisa menjadi bekal para petani buah kakau untuk mengatasi masalah pengendalian hama. “Petani bisa diberi bekal supaya bisa mengetahui waktu pengendalian hama dan penyakit. Terutama tidak mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh hama. Karena gerdal action langsung di lapangan, jadi petani paham apa yang harus dilakukan. Makanya, kalau gerdal diterapkan, besar kemungkinan penyakit yang menyerang batang kakau di Desa Padan tak akan separah sekarang,” katanya. (rnd)
Sumber: