Harga Bahan Pokok Mulai Merangkak Naik

Harga Bahan Pokok Mulai Merangkak Naik

KALIANDA - Harga bumbu masak dan sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Inpres Kalianda mulai merangkak naik sejak sepekan terakhir ini.               Berdasarkan pantauan Radar Lamsel di Pasar Inpres Kalianda, jenis bumbu masak dan kebutuhan dapur  yang mengalami kenaikan harga diantaranya bawang putih yang sebelumnya dijual Rp24 ribu kini naik menjadi Rp36 ribu perkilogram, bawang merah dari Rp24 ribu naik menjadi Rp36 ribu per kilogram, buah rampai dari Rp20 ribu naik Rp30 ribu perkilogram.           Kemudian, bawang merah semula dijual Rp25 ribu kini naik menjadi Rp38 ribu perkilogram, buah tomat dari harga Rp5 ribu naik menjadi Rp12 ribu perkilogram. Selain bumbu masak, kebutuhan pokok lainnya yang juga ikut-ikutan naik adalah gula pasir yang semula dijual seharga Rp11 ribu naik menjadi Rp11.500 perkilogram, dan telur ayam negeri yang sebelumnya dijual dengan harga Rp21 ribu naik menjadi Rp23 ribu perkilogram.           \"Kenaikan harga bumbu masak dan kebutuhan pokok lainnya kami pastikan akan terus bertahan hingga menjelang bulan puasa nanti (Ramadhan, red). Malah biasanya setiap mau puasa hampir semua kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan,\" ujar Saf, salah seorang penjual sayur-mayur dan bumbu masak yang ditemui Radar Lamsel, di Pasar Inpres Kalianda, Kamis (4/4) kemarin.           Saf menuturkan, kenaikan harga tersebut dipicu oleh minimnya pasokan barang yang dikirim para pengepul ketiap-tiap pedagang di pasar Inpres Kalianda sekarang ini. \"Naiknya memang belum lama mas, baru satu minggu inilah. Barangnya memang sedang kosong juga. Saya saja untuk tetap bisa berjualan mengandalkan pasokan barang kiriman dari pengepul yang ada di Desa Caringin, Bandung Jawa Barat, karena harganya masih bisa miring,\" terangnya.           Senada dikatakan Zubaidi, pedagang sayur dan bumbu masak lainnya ini mengungkapkan, meski harga bumbu masak ditingkat pengepul mengalami kenaikan, Ia tetap membeli demi memenuhi permintaan pelanggannya. \"Ya mau nggak mau tetap harus dibelilah Om. Nanti pelanggan saya kabur kalau saya tidak berjualan. Tapi memang untuk masing-masing bumbu masak yang saya beli dari pengepul jumlahnya dikurangi, dari yang bisanya membeli 1 kuintal menjadi setengah kuintal yang penting saya masih bisa berjualan,\" ungkapnya.           Tingginya harga bahan bumbu masak dan kebutuhan dapur lainnya itu, sepertinya tidak hanya dikeluhkan para pedagang sayur yang berjulan di pasar Inpres saja. Tetapi juga para pedang sayur kelilingpun ikut-ikutan terkena imbasnya.           Alak Bihis, (45), salah seorang pedagang sayur keliling asal Kalianda ini mengatakan, tingginya harga bahan bumbu masak seperti bawang merah dan bawang putih, tomat, rampai dan lainya sekarang ini membuat pendapatan dari hasil berdagangnya merosot tajam.           \"Sebelum adanya kenaikan harga, dalam sehari berjualan saya biasanya bisa bawa pulang uang hasil berjualannya antara Rp200-Rp300 ribu. Kalau sekarang ini mau dapat uang Rp100 ribu aja susah bang. Karena banyak warga yang mengurangi belanjanya,\" pungkas Alak Bihis. (iwn)  

Sumber: