PLN Lepas Tangan Soal Kerugian Konsumen
![PLN Lepas Tangan Soal Kerugian Konsumen](https://radarlamsel.disway.id/uploads/Kepala-PLN-Ranting-Kalianda-Beni.jpg)
Pasca Tegangan 380 Volt Bakar Elektronik Konsumen
KALIANDA – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Kalianda akhirnya buka suara pasca korsleting listrik yang menghanguskan server Samsat Kalianda dan sederat barang elektronik milik konsumennya. Kepala PLN Ranting Kalianda Beni mengakui, penyebab tidak stabilnya daya hingga mencapai 380 volt tersebut disebabkan korosi atau kerusakan logam pada gardu listrik yang berkedudukan di RM Simpang Raya, Kalianda. “ Sebetulnya bukan meledak tetapi karena ada logam yang mengalami kerusakan kami menyebutnya ‘korosi’. Dan penyebab korosi itu bukan dari kesalahan teknis tetapi murni kerana faktor alam,” kata Beni kepada Radar Lamsel, Kamis (4/4). Ia mengatakan, pada gardu tersebut ditemukan baut yang patah. Sehingga daya yang seharusnya teralirkan dengan stabil menjadi tidak stabil. Tak hanya itu, korosi juga mengakibatkan alat proteksi menjadi tidak berfungsi. “ Korosi juga mengakibatkan alat proteksi yang ada di gardu listrik tidak berfungsi. Sehingga daya menjadi tidak terpantau karena tidak terdeteksi oleh petugas,” ungkapnya. Apakah korosi disebabkan tidak berjalannya fungsi pemilharaan dari petugas PLN? Beni membantah. Kepala Ranting yang membawahi tujuh kecamatan itu menjelaskan pihaknya rutin melaksanakan pemeliharaan berkala. “ Pemeliharaan rutin kita jalankan, mingguan, bulanan serta pemeliharaan jangka panjang. Dari tujuh wilayah yang berada dibawah PLN ranting Kalianda terdapat 520 gardu listrik. Jumlah itu sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi para konsumen,” urainya. Masih kata Beni, soal klaim yang disuarakan konsumen, pihaknya belum dapat memberikan kepastian apapun dan masih akan berkoordinasi dengan PLN Tanjung Karang terkait ganti rugi kerusakan elektronik tersebut. “ Kalau urusan ganti rugi kami belum dapat pastikan, kalaupun akan diganti perlu diteliti dan ditinjau dahulu baru dapat dipastikan. Sebab ini murni faktor alam yang menyebabkan korsleting tersebut,” tandasnya. Terpisah, Buyung (38) salah satu konsumen PLN ranting Kalianda mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 7 juta lantaran sejumlah elektronik miliknya meletupkan api, pada Selasa (2/4) malam. Kejadian itu berbarengan dengan kebakaran CPU server Samsat Kalianda. “ Kemarin sudah datang petugas dari PLN tapi belum ada kepastian. Kami berencana mengklaim kerusakan ini secara tertulis agar PLN tahu berapa total kerugian yang kami derita pasca tegangan tak wajar yang mencapai 380 volt,” sebut Buyung. Korselting semacam ini bukan kali pertama merugikan pelanggan tetap PLN di wilayah Lamsel. Tak sedikit pelanggan yang ngedumel serta berkelakar bayar listrik mahal namun ketika ada korsleting pelanggan pula yang menanggung risikonya. (ver)Sumber: