Petani Menjerit, Harga Karet Bertahan Rp 6.000 Perkilogram

Petani Menjerit, Harga Karet Bertahan Rp 6.000 Perkilogram

NATAR - Harga komoditi getah karet hingga saat ini tak kunjung naik. Petani karet pun mulai kebingungan karena jika beralih menanam yang lain modal mereka belum kembali.  Seperti diakui Edi Susanto (51) warga Desa Rejosari. Dia mengaku kebingungan dengan harga karet yang hanya mencapai Rp 6.000 perkilogramnya. \"Harganya tidak pernah lagi sampai Rp 10 ribu, kami sebetulnya tidak dapat apa-apa sekali panen karet,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Rabu (17/4).  Ia berharap ada perbaikan harga yang diperjuangkan pemerintah untuk komiditi karet tersebut. \"Ya kondisi ini sudah bertahun-tahun kami rasakan, petani karet ya sekarang melarat,\" tuturnya.  Rendahnya harga karet memang tidak hanya dialami petani di Kecamatan Natar melainkan merata seluruh Indonesia. Hal itu juga disampaikan pengepul karet di Desa Negara Ratu Herman (45) yang mengaku kesulitan mencari getah karet. \"Sekarang ini petani juga tidak mau menjual karetnya, mereka banyak yang prustasi jadu dibiarkan kebunnya,\" kata dia.  Ia memastikan rendahnya harga karet bukanlah ulah pengepul melainkan dari pabrik sendiri yang memberi standar harga rendah. \"Tidak ada urusan pengepul, kami cuma ambil untung Rp 1.000 sampai Rp 2.000 perkilonya,\" terangnya. (kms)

Sumber: