Sejumlah Permintaan Warga di Huntara
RAJABASA - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di lokasi hunian sementara (Huntara) di Kecamatan Rajabasa. Pasalnya, masih banyak kebutuhan warga yang yang belum terpenuhi di lokasi Huntara. Seperti kebutuhan lampu penerangan, daya listrik, konsumsi air bersih, dan akses jalan setapak. Lampu masih dibutuhkan warga untuk memberikan penerangan di 7 unit huntara yang belum diberi penerangan. Karena itu, 7 unit huntara tersebut masih belum dihuni hingga saat ini. Selanjutnya tegangan listrik yang belum memadai, menurut keterangan warga, daya listrik di huntara sering mengalami down atau turun. Kemudian persoalan air bersih, untuk yang satu ini warga yang tinggal di huntara belum menikmatinya. Saat ini warga hanya menikmati air untuk kebutuhan mandi, dan mencuci pakaian. Warga menilai air yang ada di penampungan saat ini tak cocok untuk dikonsumsi karena tak steril. Terakhir akses jalan setapak. Ini juga dibutuhkan warga di huntara karena akses dari unit ke unit huntara kurang bersahabat, khususnya bagi yang lanjut usia. Huntara di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa memiliki medan tanah yang menanjak. Karenanya, mereka yang lanjut usia kesulitan jika ingin mengangkut air di dekat huntara bagian atas. \"Enggak ada (lampu), suami saya aja beli sendiri. Terus kabel listriknya yang buat nyambung beli juga, kalau enggak begitu mah gelap,\" kata Aminah (59), kepada Radar Lamsel, Sabtu (20/4) lalu. Penghuni huntara lainnya, Nurdin (53), mengatakan bahwa akses jalan setapak sangat dibutuhkan bagi mereka yang lanjut usia. Sementara untuk sarana lain, Nurdin juga berharap pemerintah masih memberi fasilitas kepada warga yang tinggal di huntara. \"Kalau kurang, ada banyak yang kurang. Salah satunya listrik sering down, sarana air untuk konsumsi, dan jalan setapak. Itu yang dibutuhkan di sini, kami harap pemerintah bisa memberi,\" katanya. Kendala masalah listrik membuat warga harus rela bermalam tanpa penerangan karena tak memiliki peralatan untuk menyambung aliran listrik. Sama halnya dengan lokasi penampungan air yang jaraknya cukup jauh hingga puluhan meter dari huntara paling atas. Di lokasi ini terdapat dua tempat penampungan air yang menggunakan aliran pipa dan selang. Aliran yang sedikit dari selang membuat warga mengantre. Sedangkan pipa terus menyuplai air dari warga yang tinggal di huntara bagian bawah. \"Maunya dibuatkan lagi, mas. Lokasi penampungan airnya di dekat huntara. Kalau bisa yang selang diganti pipa, jadi warga gak perlu antre lama-lama,\" katanya. (rnd)
Sumber: