Kemenkop RI Gembleng Koperasi di Lamsel

Kemenkop RI Gembleng Koperasi di Lamsel

Koperasi Mesti Kuasai Komputerisasi Akutansi

KALIANDA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Republik Indonesia menggembleng para pelaku koperasi yang ada di Lampung Selatan. Sekitar 60 utusan koperasi di kabupaten ini diharapkan mampu mengikuti perkembangan jaman dengan menguasai komputerisasi akutansi. Pada sektor tersebut, Kemenkop dan UKM menilai koperasi disejumlah daerah masih lemah. Kasubid Pelatihan Diklat Perkoprasian Kemenkop dan UKM RI Adi Suryo mengatakan, Pekerjaan Rumah (PR) bagi para pelaku koperasi adalah membangun kepercayaan publik. Sehingga kepercayaan terhadap koperasi tidak luntur. “ Tujuan kami meningkatkan kompetensi sumberdaya manuasia didalam koperasi. Kita tidak tampik kalau saat ini kepercayaan masyarakat terhadap koperasi menurun. Padahal koperasi sendiri tak bisa ditanggalkan karena koperasi bagian dari kultur budaya bangsa ini,” kata Adi Suroyo kepada Radar Lamsel, di Negeri Baru Resort (NBR), Kalianda, Selasa (23/4). Adi begitu sapaan Adi Suroyo meneruskan, kemampuan komputerisasi akutansi dalam dua perkoperasian cenderung lemah. Sementara dunia kata dia tengah menghadapi industri 4.0. “ Kita tidak bisa lawan itu (industri 4.0) tetapi kita bisa ikuti berkembang dengan jaman yang serba canggih tersebut. oleh karenanya komputerisasi akutansi mesti dikuasai oleh sdm di kopreasi termasuk di Lamsel ini,” ungkapnya. Disinggung soal wacana pemakaian aplikasi dibidang koperasi? Adi menjawab, tak menutup kemungkinan koperasi punya aplikasi sendiri macam perbankan meskipun kata dia, tidak secanggih seperti yang dimilik perbankan. “ Tak menutup kemungkinan koperasi dapat ke arah sana, sebab saat ini jamannya Startup Cop. Memang secara hukum alam banyak koperasi yang kollaps tetapi itu tergantung menejemen, disamping menejemennya bagus masih banyak koperasi yang tetap eksis,” paparnya. Hal senada dikatakan Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Amar. Mahasiswa yang tengah menempuh gelar doktoral ini menilai menejemen didalam koperasi adalah yang utama. Sehingga koperasi dapat bertahan meski tantangannya semakin dinamis. “ Menejemen itu penting, menguasai komputerisasi akutansi salah satu faktor peningkatan mutu sdm. Ada sekitar 60 an dari koperasi di Lamsel yang antusias mengikuti kegiatan ini,” kata Amar. Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lamsel Noviar diwakili Bambang menuturkan penggemblengan pusat terhadap koperasi didaerah menunjukan bahwa pemerintah masih peduli terhadap koperasi didaerah. “ Dengan bimbingan semacam ini pastinya mereka tidak lepas tangan terhadap dunia perkoprasian di Lamsel. ini menjadi titik balik untuk koperasi merengkuh kepercayaan masyarakat luas,” paparnya. Bambang menjelaskan legal standing koperasi akan sangat bonafit apabila disertai akuntan publik. Sehingga trust publik terhadap koperasi tidak menurun. Pasalnya belakangan banyak koperasi yang tersandung masalah tak sedikit pula yang digugat nasabahnya. “ Kalau sudah punya akuntan publik tentu saja diakui legal standingnya. Karena ada koperasi yang bermasalah cenderung merugikan masyarakat, hal semacam itu yang kita hindari, dalam momen-momen seperti ini tentu koperasi bermasalah tidak akan kita libatkan,” tandasnya. (ver)

Sumber: