250 Hektar Terancam Puso
PALAS – Memasuki hari keempat pasca banjir di Kecamatan Palas masih terdapat 250 hektar tanaman padi di dua desa masih terendam banjir. Pantauan Radar Lamsel, Rabu (24/4) dari total 290 hektar tanaman padi di tiga desa yang terendam banjir, hanya seluas 40 hektar di Desa Bangunan yang telah surut. Sementara di Desa Pulautengah seluas 100 hektar dan Desa Bandanhurip seluas 150 hektar hingga saat ini masih teregenag banjir. Hal ini akan menyebabkan adanya potensi puso yang akan dialami petani. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Pulau Tengah, Dwi Ratnawati mengatakan, hingga saat ini tanaman padi seluas 100 hektar di desa setempat masih terendam banjir. Meski telah memasuki hari keempat belum ada tanda air akan surut. “Saat ini tanaman padi masih terendam, sudah hari keempat belum ada tanda air akan surut bahkan air cenderung membesar,” kata Dwi Ratnawati kepada Radar Lamsel. Dwi menerangkan, dampak bajir ini berpotensi menyebabkan puso pada tanaman padi di wilayah setempat. Pasalnya diwilayah setempat tanaman padi yang terdampak banjir sebagian besar berumur dibawah 30 hari usia tanam. Dwi juga mengungkapkan, potensi puso juga akan lebih besar karena banjir membawa dampak meningkatnya populasi hama keong yang akan menyerang tanaman padi. “Potensi puso cukup besar, jika dalam empat hari kedepan air belum surut dipastikan tanaman padi akan mengalami kerusakan. Banjir ini juga memberikan dampak bertambahnya populasi keong mas yang akan menyerang tanaman padi,” paparnya. Hal senada juga diungkapkan oleh PPL Desa Badanhurip, Nuwun, meski 150 hektar tanaman padi di wilayah setempat masih terendam banjir. Namun menurutnya potensi puso yang akan dialami cenderung lebih kecil. “150 hektar di Desa Bandanhurip masih terendam banjir. Namun potensinya lebih kacil kerana tanaman padi diwilayah ini sudah cukup besar dan jauh dari serangan hama keong,” ucapnya. Sebelumnya, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Kabupaten Lampung Selatan belum bisa mengambil langkah soal banjir yang melanda 290 hektar lahan pertanian warga di wilayah Kecamatan Palas. Pasalnya, hingga saat ini OPD yang menangani urusan pertanian itu belum mengetahui jika ada lahan padi yang digenangi luapan air. Hal ini menandakan lemahnya koordinasi jajaran pertanian antara UPT Kecamatan dengan DPTPHP Kabupaten Lamsel. Sehingga, membuat lamban nya penangan dan seolah pemerintah acuh akan nasib petani yang tengah mengalami musibah. Padahal, luas tanaman padi yang terdampak banjir tersebut tersebar di tiga desa yakni Desa Bandanhurip 150 hektar, Desa Pulautengah 100 hektar, dan Desa Bangunan 40 hektar tanaman padi. Kepala DPTPHP Lamsel, Zailani Bura mengaku, belum mengetahui persoalan banjir yang melanda lahan pertanian di Kecamatan Palas. Sebab, UPT Kecamatan setempat belum memberikan laporan secara terperinci mengenai musibah tersebut. \"Kita belum dapat laporan dari KUPT. Nanti segera kita cek kondisinya,\" ungkap Zailani kepada Radar Lamsel saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (23/4). (vid)
Sumber: