Lamsel Mampu Wujudkan Lumbung Daging Nasional
TANJUNG SARI – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menggelar Gebyar Peternakan tahun 2015 yang dipusatkan di Kecamatan Tanjung Sari, Selasa (20/10). Diketahui, kecamatan tersebut memang telah ditetapkan oleh Pemkab Lamsel sebagai sentral pusat pengembangbiakan sapi peranakan ongole (PO). Kegiatan tersebut langsung dihadiri Wakil Gubernur Lampung Bahtiar Basri mewakili Gubernur Lampung M. Ridho Ficardho, Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Ali Rahman, Pj. Bupati Lamsel H. Kherlani SE, MM serta para perwakilan Dinas Peternakan dari 10 Provinsi yang terdiri dari Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Yogyakarta. Para tamu undangan juga berkesempatan meninjau tempat pengembangbiakan sapi PO yang berada di Dusun Alam Raya, Desa Purwodadi, Kecamatan Tanjung Sari. Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Ali Rahman mengatakan, melalui event gebyar peternakan diharapkan menjadi ajang penampilan hewan ternak oleh peternak di Lamsel. Dalam artian, kata Ali Rahman, mampu memberikan penambahan ilmu bagi para peternak hewan di Lamsel dalam beternak yang baik dan benar. “Kegiatan ini menjadi ajang bagi peternak untuk menampilkan sapinya. Selain itu, mampu menambah inovasi dan wawasan bagi peternak di Lamsel khususnya di Kecamatan Tanjung Sari bagaimana cara yang baik dan benar dalam menernakan hewan sapi,”ungkap Ali Rahman. Pihaknya juga mengapresiasi atas terselenggaranya event gebyar peternakan tahun 2015 di Lamsel. Sebab, apa yang diupayakan pemerintah pusat menjadikan suatu daerah sebagai lumbung daging nasional. Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lamsel mampu mewujudkan itu semua. “Kami ucapkan penghargaan yang tinggi, suksesnya peternakan sapi di Lampung. Pemerintah telah berupaya mengembangkan potensi sapi di Indonesia, salah satunya menjadikan daerah sebagai lumbung ternak, memberikan pelatihan, maupun pendidikan ternak. Kedepan kita tumbuh kembangkan sentral peternakan hewan melalui sentral peternakan rakyat (SPR) yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat,”lanjutnya. Sementara itu, Wagub Lampung Bakhtiar Basri berharap kepada pemerintah pusat agar memberikan perhatian khsusus bagi Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lamsel dalam sisi bidang peternakan. Sebab bukan tanpa alasan, kata Bachtiar Basri, salah satu kabupaten di Provinsi Lampung dijadikan daerah penghasil daging sapi untuk memenuhi daging bagi Indonesia. “Mari kita melakukan yang terbaik bagi masyarakat melalui bidang peternakan. Melalui gebyar ini saya bangga, Lamsel menjadi sentra peternakan sapi sesuai dengan program bupati sebelumnya. Untuk itu, saya berharap program ini dilanjutkan dan menjadi perhatian serta prioritas pada bidang peternakan oleh pemerintah pusat,”singkatnya dalam sambutanya. Penjabat (Pj) Bupati Lamsel H. Kherlani SE, MM menjelaskan, berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2014, populasi sapi potong di wilayah Kabupaten Lamsel sebanyak 110.214 ekor dan sebanyak 85.967 ekor diantaranya 78,5% merupakan sapi Jenis PO. Ia menjelaskan, sapi jenis PO sudah terbiasa dibudidayakan oleh para peternak di Lamsel dan sangat cocok untuk dikembangkan sebagai usaha ekonomi produktif pedesaan atau usaha berbasis ekonomi kerakyatan. “Oleh karena itu, sapi PO kami angkat sebagai Komoditas Unggul Lokal dan Programnya telah kami canangkan pada tanggal 25 Januari 2011, dan Kecamatan Tanjung Sari telah ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit / Kawasan Pusat Pelestarian dan Pengembangan Sapi PO di Kabupaten Lamsel yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak,”terang Kherlani. Dalam laporannya, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lamsel Ir. Cecep Khaerudin mengatakan, saat ini jumlah populasi hewan sapi di Kabupaten Lamsel merupakan jumlah terbanyak dari kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Maka, Lamsel menjadi salah satu daerah lumbung sapi berskala nasional. “Sapi di Lamsel rata-rata merupakan sapi PO. Lamsel juga ditetapkan sebagai daerah lumbung sapi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan provinsi sesuai dengan keputusan menteri (Kepmen). Kedepannya, kita berkomitmen menumbuhkembangkan sapi sebagai penyuplai daging bagi kebutuhan nasional,”ungkap Cecep Khaerudin dalam sambutannya. Dia melanjutkan, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pembinaan peternak, kelompok-kelompok ternak di Lamsel, melengkapi sarana-prasarana penunjang ternak untuk meningkatkan sebagai daerah penghasil sapi PO. “Khususnya pada acara gebyar peternakan kali ini kami menampilkan sapi sebanyak 400 ekor dari Kecamatan Tanjung Sari. Mendukung Lamsel sebagai daerah penghasil daging, berbagai fasilitas sarana prasaran disediakan oleh Disnak Lamsel, seperti mobil keswan keliling, pelayanan keswan, pasar hewan di Tanjung Sari, inseminasi (kawin suntik) sapi dan lainnya,”pungkasnya. (idh)
Sumber: