Pendangkalan Sungai Jadi Penyebab Banjir di Desa Bakauheni
BAKAUHENI –Berbagai persoalan menjadi penyebab banjir di Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni. Salah satunya disebabkan oleh pendangkalan sungai yang terletak di masing-masing dusun di desa setempat. Akibatnya, saat hujan deras aliran air sungai di Dusun Muara Piluk, Muara Bakau, Kenyataan Bawah 1, Kenyayan Bawah 2, Pegantungan, dan Way Apus tak mampu lagi menampung debit air. Itulah yang memicu enam dusun di desa itu selalu diterjang banjir. Ada pendangkalan di sungai-sungai tersebut disebabkan material pasir dan batu yang berjatuhan. Secara otomatis, bebatuan dan pasir yang menumpuk di dasar sungai akan semakin meningkatkan volume ke permukaan. Informasinya, persoalan banjir yang menerjang enam dusun di Desa Bakauheni merupakan penyakit lama. Setiap hujan lebat yang menyebabkan debit air meningkat, enam dusun di desa ini hampir dipastikan kebanjiran. Hal ini terjadi seiring dengan terjadinya pendangkalan di sungai-sungai. “Udah dari dulu, ditambah pendangkalan juga. Sekarang dalam sungai itu paling setengah meter. Dulu masih 1,5 meter hingga 2 meter,” kata Sekretaris Desa Bakauheni, Riki, kepada Radar Lamsel, Minggu (28/4) kemarin. Jika kondisi seperti itu terus berlanjut, Riki mengatakan bahwa banjir bisa saja terjadi lagi. “Kalau hujan kayak kemarin, ya banjir lagi,” katanya. Kemarin, Pemerintah Desa Bakauheni dan Pemerintah Kecamatan Bakauheni meninjau sungai-sungai yang menjadi penyebab banjir tersebut. Camat Bakauheni, Zaidan, S.E. mengatakan pihaknya sedang mengecek penyebabnya. Zaidan ingin memastikan apakah benar banjit tersebut disebabkan oleh pendangkalan atau hal yang lain. “Belum tahu, ini lagi dicek. Dicek dulu, kita lihat dulu. Baru ketahuan apa penyebabnya,” ucapnya. Sebelumnya, Desa Bakauheni diterjang banjir pada Jumat (26/4) pekan lalu. Banjir yang disebabkan oleh derasnya guyuran hujan pada pukul 18.30 WIB sampai 00.00 WIB Jumat (26/4) kemarin memiliki tinggi air bervariasi, dari 0,5 meter hingga 1,5 meter. Banjir ini merupakan musibah rutin yang terjadi di sejumlah dusun tersebut. “Kalau secara umum (penyebabnya) karena berkurangnya kawasan resapan air yang disebabkan pembangunan,” kata Sekretaris Desa Bakauheni, Riki saat dihubungi Radar Lamsel. Meski banjir sudah sedikit surut, Riki menilai banjir susulan bisa saja terjadi lagi di 6 dusun itu. “Sekarang sudah surut, tapi kalau hujan lagi ya banjir lagi,” katanya. (rnd)
Sumber: