Lambat, 96 Desa Belum Ajukan Proposal Pencairan DD

Lambat, 96 Desa Belum Ajukan Proposal Pencairan DD

KALIANDA – Sebanyak 96 desa diwilayah Kabupaten Lampung Selatan masih lamban dalam menyampaikan proposal APBDes dan proposal pencairan DD dan ADD Tahap I tahun 2019. Sepanjang bulan April 2019, hanya terdapat 12 desa yang saat ini dalam proses pencairan anggaran pembangunan desa tersebut.           Belum diketahui secara pasti apa penyebab dan kendala mereka dalam menyelesaikan pekerjaan rutin yang semestinya rampung tepat waktu. Sehingga, sangat dimungkinkan terjadinya keterlambatan dalam melaksanakan pembangunan desa. Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan DPMD Lamsel, Khoirul mewakili Plt. Kepala DPMD Lamsel, Drs. H. Burhanuddin, MM menegaskan, dipenghujung caturwulan I tahun 2019 ini baru ada penambahan 12 proposal yang masuk dan tengah diproses pencairannya. Jadi, masih tetap 149 desa yang sudah lebih dulu melakukan pencairan DD tahap I tahun 2019. “Sampai saat ini belum berubah, masih 149 desa yang sudah disalurkan DD dan ADD ke masing-masing rekening desa. Tapi, sudah masuk 12 proposal APBDes yang tengah kita proses pencairannya,” ungkap Khoirul kepada Radar Lamsel, Senin (29/4) kemarin. Pihaknya sendiri tidak mengetahui secara mendetail apa yang menyebabkan aparatur desa lambat dalam mengajukan proposal APBDes. Padahal, proposal dalam pengajuan DD dan ADD merupakan implementasi dari apa yang telah mereka kerjakan di tahun sebelumnya. “Yang pasti, begitu proposal APBDes masuk langsung kita periksa. Apabila ada kekeliruan kita minta mereka melakukan perbaikan. Jika sudah tepat, langsung kita lanjutkan ke BPKAD untuk diproses pencairannya,” tukasnya. Terpisah, Kepala BPKAD Lamsel, Intji Indriati menjelaskan, anggaran DD tahun 2019 untuk seluruh desa di Kabupaten Lamsel jumlahnya mencapai Rp261.327.849.000.  Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2018 lalu yang hanya mencapai Rp225,512 miliaran. “BPKAD hanya memproses pengajuan dari DPMD. Begitu pengajuannya lengkap langsung kami proses. Sekarang ini ada 12 desa yang masih dalam proses pencairan,” pungkas Intji. (idh)

Sumber: