BID Diharapkan Jadi Solusi Semua Permasalahan di Desa
PENENGAHAN - Pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) kluster III resmi digelar. Kegiatan yang diikuti Kecamatan Penengahan, Kalianda, Rajabasa, Ketapang, Bakauheni, dan Sragi ini dipusatkan di Aula Radin Intan Kecamatan Penengahan, Kamis (2/5) kemarin. Seperti diketahui, BID adalah program inovasi menjadi proyeksi utama yang harus dikembangkan oleh setiap desa. BID juga dijadikan komitmen untuk dimasukkan pada APBdes. Dengan diterbitkannya UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Pokok pikiran dari UU No. 6 Tahun 2014 adalah guna mengembalikan hak asal-usul desa dan hak kewenangan lokal desa yang secara nyata telah ada dan hidup di desa, berupa tradisi dan kearifan lokal masing-masing desa. Melalui undang-undang tersebut, BID diharapkan dapat menjawab berbagai permasalahan di desa yang meliputi aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Desa diharapkan dapat menjalankan kewenangannya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan masyarakat desa, dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa. \"Maka dalam upaya peningkatan pembangunan di kabupaten Lampung Selatan, maka perlu mendapat perhatian secara khusus dan komprehensif. Berbagai program kegiatan dan pembangunan saat ini yang lebih difokuskan dan diarahkan ke perdesaan,\" kata Kabid Kelembagaan dan Budaya Sosial DPMD Lamsel, Nasron kepada Radar Lamsel. Menurut Nasron, BID dilakukan agar terbentuknya pemerataan program pembangunan di kabupaten Lampung Selatan. Karena, kata dia, kemajuan Kabupaten tergantung dari kemajuan Kecamatan, dan kemajuan Kecamatan tergantung dari majunya desa dan kelurahan. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 -2019, sasaran pembangunan desa adalah mengurangi jumlah desa tertinggal dan meningkatkan jumlah desa mandiri. Adapun tantangan membangun kemandirian desa terletak pada perlu ditingkatkannya skala ekonomi dan sumberdaya manusia yang terampil. “Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan Dana Desa, maka salah satu strategi yang dikembangkan melalui pelaksanaan Program Inovasi Desa,” katanya. (rnd)
Sumber: