Mapolres Dibangun di Lahan Hibah Pemkab, Lokasi Eks Mapolres Dibangun Mall
Kunjungan Kapolri ke Lamsel, Mapolres Dibangun Setelah Lebaran
KALIANDA – Peristiwa kebakaran Mapolres Lamsel mengundang perhatian petinggi kepolisian. Senin (6/5) kemarin , Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi M. Tito Karnavian bersama pejabat utama Mabes Polri mengunjungi Mapolres Lamsel. Kedatangan Kapolri beserta rombongan Kapolda Lampung dan Gubernur Lampung disambut Kapolres Lamsel AKBP. M. Syarhan, dan Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto. Setelah itu, Kapolri langsung mengecek ruang depan Mapolres. Kapolri juga meminta pemaparan dari Kapolres guna mengetahui bagaimana peristiwa kebakaran itu bisa menghanguskan 80 persen bangunan Mapolres. Kapolres memaparkan kepada Kapolri bagaimana situasi pelayanan di Mapolres Lamsel sementara. Dan rencana pembangunan Mapolres baru di tanah hibah yang dekat dengan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda. Usai mendengar pemaparan dan rencana selanjutnya, Kapolri mengakui kedatangannya ke Mapolres secara langsung dianggap perlu sebagai bentuk dukungan. Saat ini, kata Tito, Polres Lamsel memiliki beban pekerjaan yang cukup berat. Salah satunya memberikan pengamanan kepada masyarakat. Tito mengatakan tak ingin melihat moril anak buahnya jatuh. Kapolri juga membawa bantuan dari Mabes Polri berupa uang tunai sebebsar Rp5 milyar, senjata, komputer, dan walkie talkie yang diserahkan secara simbolis kepada Kapolres Lamsel. “Saya ingin mereka cepat bekerja, recovery kembali. Bantuan yang telah diberikan dimanfaatkan untuk sebanyak-banyaknya, karena ada tugas besar pengamanan Ramadan. Pengamanan arus mudik dan arus balik,” kata Kapolri saat diwawancarai awak media. Kapolri melanjutkan, Lampung Selatan adalah jalur penting untuk arus mudik yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera. Pelabuhan Bakauheni adalah pintu gerbang Sumatera yang masuk wilayah Polres Lamsel. Kapolri mengatakan, di bagian terpenting, anggotanya harus running. Tidak boleh berhenti karena peristiwa kebakaran. “Saya datang memberikan bantuan, peralatan, senjata. Dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan Polres Lampung Selatan,” katanya. Lebih lanjut, Kapolri mengatakan, peristiwa kebakaran adalah musibah bagi semua elemen, khususnya untuk jajaran Polri. Menurut Kapolri, kebakaran faktor korsleting listrik harus menjadi atensi bagi pihak kepolisian. Kapolri mengaku korsleting listrik memang sering kali menjadi problem, dan ini perlu menjadi anev untuk memperbaiki sistem instalasi listrik di setiap markas kepolisian. “Kebakaran juga menjadi atensi khusus, sebab Mapolres menjadi operasional kesatuan dasar. Menjadi ujung tombak jajaran kepolisian teritorial di Polres,” katanya. Mengenai tempat Mapolres yang baru, Kapolri menyetujuinya. Menurut Kapolri, lokasi yang berada di kawasan bypass memang cocok dijadikan markas. Apalagi jika luas lahan di lokasi itu lebih luas dari lahan sekarang. Kapolri mengatakan, lokasi Mapolres yang baru akan lebih bagus karena bisa digunakan untuk membangun rumah-rumah pejabat. “Kalau memang pas, saya pikir bagus. Rumah-rumah pejabatnya sekalian. Makanya saya bawa filantropis, Bapak Tahir ke sini. Beliau nanti yang akan membantu kita untuk pembangunan Mapolres yang baru,” katanya. Tahir, selaku filantropis dan pendiri Mayapada Group mengatakan, pembangunan Mapolres baru akan menelan biaya sekitar Rp15 milyar – Rp20 milyar. Dengan target pengerjaan selama satu tahun. “Setelah lebaran, kita kerjakan. Tapi saya perlu tanya kapolda-nya, desainnya seperti apa,” katanya. Plt. Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, mengaku senang setelah tanah yang dihibahkan mendapat respons dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Nanang juga memiliki rencana jika bekas Mapolres Lamsel akan dibangun pusat perbelanjaan. “Pak Tito merespons dengan baik untuk kemajuan Lampung Selatan sendiri. Kita juga belum punya, supaya kita punya mal dong,” katanya. (rnd)Sumber: