Densus 88 Monitoring Sel-sel Teroris di Lampung
KALIANDA – Mabes Polri menegaskan akan terus melakukan penanganan sel-sel teroris yang masih aktif di Lampung. Seperti apa upaya penanganannya, Kapolri Jenderal Polisi M. Tito Karnavian mengatakan, pihaknya akan memonitoring dan tak akan membiarkan teroris beraksi. Meski demikian, Tito tak mau memberikan info kepada publik bagaimana operasi terhadap teroris itu dijalankan. “Pasti kita monitoring. Tapi kita tak akan beritahukan kepada publik, namanya juga operasi,” ucap Tito sambil tersenyum di hadapan awak media yang mewawancarainya di Mapolres Lamsel, Senin (6/5) kemarin. Terkait penangkapan 3 terduga teroris di Bekasi, Tito menyebut jaringan itu berkaitan dengan kasus di daerah Lampung beberapa waktu lalu. Tito mengatakan, satu orang ditangkap dengan bom, kemudian berkembang ke Siboga, berkembang lagi ke Jakarta, dan Jawa. “Perkembangan terakhir, jaringan ini masih masuk ke jaringan yang itu, di Bekasi. Ada dua bom kelontong, mereka ditangkap menyerang petugas, satu menyerang petugas, dan sehingga satu ditembak mati. Yang lainnya berhasil ditangkap, hidup. Kemudian ada satu bom lagi yang juga kita amankan,” katanya. Kapolri menegaskan, bahwa kepolisian akan melakukan pengejaran terus-menerus terhadap jaringan teroris. Bahkan, Kapolri sudah memerintahkan jajaran dari Densus 88 dalam mengembangkan jaringan dan tindakan yang dilakukan para teroris. “Kita harus kembangkan jaringannya, dan lakukan tindakan-tindakan tegas kepada mereka,” katanya. Berdasarkan berita dari JawaPos.com (Radar Lamsel gorup) Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan operasi penangkapan terhadap empat terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (4/5) pekan lalu. Keempatnya diduga bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Lampung. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, dari empat orang terduga teroris terdapat satu orang di antaranya ditembak Densus 88. Penembakan itu dilakukan karena pelaku diduga membahayakan petugas. “Ya betul, hari ini ada penangkapan jaringan mereka (JAD Lampung) empat orang dan satu orang diambil tindakan tegas terukur karena membahayakan keselamatan anggota,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Minggu (5/5) lalu. Keempat terduga teroris tersebut diketahui berinisial T, IF alias Samuel, MC, dan AN. Mereka ditangkap di empat lokasi berbeda di daerah Bekasi, berikut dengan sejumlah alat bukti yang ditemukan petugas. (rnd)
Sumber: