POPT dan Poktan Ikut Andil Dalam OP
PENENGAHAN – Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Penengahan, dan kelompok tani (poktan) Desa Ruang Tengah menjamin ketersediaan stok bawang merah dan cabai keriting merah di wilayah setempat. Tak hanya selama Ramadan, POPT juga menjamin stok dua komoditi itu masih aman setelah lebaran. Namun, stok bawang merah dan cabai merah keriting itu tak dijual secara bebas. POPT dan poktan sepakat menggunakan stok untuk menekan kenaikan harga di pasaran. Buktinya, dua pihak tersebut selalu ikut andil dalam Operasi Pasar (OP) Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang telah digelar Desa Palembapang, Kecamatan Kalianda, dan Desa Kuala Sekampung, Kecamatan Sragi. Rencananya, POPT dan Poktan Desa Ruang Tengah akan mengisi stok bawang merah dan cabai merah keriting pada setiap OP yang digelar di seluruh kecamatan selama Ramadan ini. Petugas POPT Kecamatan Penengahan, Syafruddin, mengatakan meski memiliki stok yang banyak, pihaknya selalu membatasi stok di setiap pelaksanaan OP. “Bawang 50 kilo, cabai 50 kilo. Kita buat kemasan dengan isi setengah kilogram. Jika harga jual per kilo bawang merah di pasar Rp35 ribu, kita jual Rp25 ribu. Kalau cabai di pasar Rp24 ribu, kita jual Rp20 ribu,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (8/5) kemarin. Setelah OP selesai, POPT dan poktan masih memilik rencana untuk menekan harga pasar. Caranya dengan menjual cabai dan bawang secara ecer di desa-desa. Dengan ketentuan harga jual yang masih di bawah harga pasar. Selain dua komoditi itu, POPT dan Poktan masih memiliki komoditi yang bisa dijual seperti melon, semangka, dan terong. Namun, beberapa komoditi itu tidak dibawa karena sepi peminat. “Karena masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan pokok. Makanya melon, semangka itu kita jual ke pengepul-pengepul. Kita juga jual ke pasar lokal, jika stoknya masih lebih, kita oper ke luar daerah,” katanya. (rnd)
Sumber: