DP3A Minta Kader PATBM Terus Bina Anak-Anak di Huntara
KALIANDA - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Lampung Selatan mengujungan lokasi hunian sementara (Huntara) di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Rabu (8/5). Kujungan tersebut dilakukan pihak DP3A dalam rangka memantau perkembangan yang telah dilakukan para kader Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) binaan DP3A Lamsel, terhadap para pengungsi tsunami yang tinggal di lokasi Huntara. Kepala DP3A Lamsel Ir. Rini Ariasih mengatakan, pihaknya bersama dengan Wahana Visi beberapa bulan lalu telah memberikan pelatihan terhadap para kader PATBM yang terdiri dari perangkat desa, tenaga kesehatan, guru, tokoh atau aktivitas desa, dalam rangka memberikan pemenuhan hak-hak anak sekaligus perlindungan terhadap para korban bencana tsunami diwilayah Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa. \"Kedatangan kami ke lokasi Huntara di Desa Way Muli Timur tidak lain adalah untuk memantau perkembangan yang ada dilokasi huntara setelah adanya kader PATBM dilokasi tersebut, dan sekaligus bersilaturahmi dengan warga pengungsi dan para kader PATBM,\" ujar Rini Ariasih, kepada Radar Lamsel, disela-sela kunjungan dilokasi Huntara Desa Way Muli Timur, kemarin. Rini menuturkan, para kader PATBM yang ditempatkan dilokasi Huntara tersebut merupakan kader-kader yang sudah terlatih untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak. Dikatakanya, dalam kujungan tersebut pihaknya mendapatkan beberapa hal yang menjadi masukan untuk ditindaklanjuti seperti halnya menyangkut soal pendataan yang dilakukan agar lebih akurat khususnya terkait dangan data anak yang ada dilokasi tersebut (Huntara, red). \"Para kader PATBM kami tekankan agar fokus dengan pendataan anak. Sebab, data tersebut memang dibutuhkan mulai dari nama, umur, jenis kelamin, nama orang tua, alamat sekolah, serta permasalahan yang sering timbul,\" terangnya. Dalam kesempatan itu, lanjut Rini, pihkanya juga menyarankan kepada para kader PATBM untuk tetap melakukan pembinaan kepada anak-anak, terutama yang tinggal di lokasi huntara secara berkala. \"Pembinaan yang dilakukan seperti memberikan permainan yang bersifat edukatif, siraman rohani, bimbingan belajar dan mengaji. Semua itu bisa dilakukan di pondok bermain anak yang memang telah disedikan dilokasi huntara,\" pungkasnya. (iwn)
Sumber: