OPM Disarankan untuk Masyarakat Kurang Mampu
KALIANDA - Masyarakat mengapresiasi pelaksanaan operasi pasar murah (OPM) yang digelar Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan. Pasalnya, pelaksanaan OPM yang dilakukan di seluruh kecamatan secara bergilir itu dianggap mampu menekan harga bahan pokok di pasar. Meski demikian, masyarakat menilai OPM masih belum sempurna. Sebab, bahan pokok yang dijual di operasi pasar itu tak dikhususkan untuk masyarakat dengan kekuatan ekonomi ke bawah. Tanpa persyaratan khusus itu, masyarakat yang memiliki ekonomi mampu pun bisa ikut berbondong-bondong membeli bahan pokok di OPM. “Pasar murah itu bagus, yang enggak bagus itu pembelinya bukan dari kalangan bawah. Banyak orang mampu, bahkan PNS yang malah berebut belanja di sana,” ucap salah seorang warga Kalianda, Dio (30) kepada Radar Lamsel, Kamis (9/5) kemarin. Halimah (33), warga lainnya juga mengatakan hal senada. Menurut Halimah, OPM yang sudah berjalan harus dievaluasi lagi. Jika sebelumnya pembeli di OPM bebas dari kalangan apa pun, maka nantinya panitia harus meminta identitas calon pembeli. Dengan begitu, pembeli di OPM akan menyentuh dan menyasar masyarakat bawah. “Jadi benar-benar. Kalau tidak begitu, yang kaya tambah enak. Nah, yang ekonomi ke bawah ini tambah melarat karena tidak kebagian stok bahan pokok. Kalau ini tidak diterapkan, maka OPM akan terasa percuma,” katanya. Sumber Radar Lamsel yang ikut serta dalam OPM tersebut membenarkan jika tidak persyaratan khusus kepada pembeli. Karena itu, penjual di OPM tidak bisa mengetahui apakah masyarakat yang belanja itu mampu atau kurang mampu. “Kalau dulu itu diberi kupon oleh desa. Sekarang tidak ada. Kalau sadar, mungkin tidak ada (PNS yang membeli) di OPM. Kalau pun ada, pasti beli diam-diam,” ucapnya. Dikonfirmasi mengenai persoalan itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Lampung Selatan, Qorinilwan Nitijaman, mengatakan bahan pokok di OPM memang khusus dijual untuk masyarakat kurang mampu. Namun, hal itu sulit diwujudkan karena stok yang dijual di OPM terlalu minim. “Memang khusus untuk warga kurang mampu. Tapi stok kita sangat kecil, dan itu menyulitkan kita,” katanya. (rnd)
Sumber: