Memasuki Ramadan, Harga Ikan Air Tawar Merosot
SRAGI – Meningkatnya prilaku konsumtif sudah menjadi tren di masyarakat selama Ramadan. Tak ayal, memasuki bulan suci Ramadan juga diikut lonjakan harga sembako terutama kebutuhan dapur serta lauk pauk. Namun ditengah lonjakan harga sembako tersebut, sejumlah pelaku budidaya ikan air tawar di wilayah Kecamatan Sragi justru mengeluhkan harga ikan yang cenderung turun selama Ramadan. Yusuf (24), salah satu pelaku budidaya ikan air tawar Desa Baktirasa mengatakan, ditengah melonjaknya harga sembako selama Ramadan harga ikan air tawar justru cenderung merosot. “Sepekan memasuki Ramdan harga ikan air tawar justru jatuh, Mas. Padahal harga kebutuhan dapur dan lauk pauk yang lain naik,” kata Yusuf kepada Radar Lamsel, Minggu (12/5). Yusuf menerangkan, salah satu jenis ikan air air tawar yang mengalami penurunan harga yaitu, ikan lele. Sebelumnya harga ikan lele ditingkat petani Rp 17.000 per kilogram, kini merosot menjadi Rp 14.000 perkilogramnya. “Sekarang harga lele di tingkat petani tinggal Rp 14.500 per kilogramnya. Padahal tiga hari sebelum ramadan harga lele masih Rp 17.000 per kilogramnya,” terang Yusuf. Yusuf menjelaskan, merosotnya harga ikan tawar ditingkat petani saat ini tidak sebanding dengan harga di tingkat pasar yang masih cenderung stabil yaitu Rp 22.000 per kilogranya. “Ini yang menjadi kendala, kami seperti dipermainkan oleh para pengepul yang memonopoli harga. Kami terpaksa menjual karena belum punya cara untuk menstabilkan harga,” tuturnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Ade (35), menurutnya selain ikan lele, saat ini harga ikan patin ditingkat petani juga merosot dari Rp 15.000 menjadi Rp 13.000 per kilogramnya. “Selain lele harga ikan patin sekarang juga turun, padahal harga dipasar sekarang masih Rp 20.000. Harapan kami pemerintah terkait bisa menstabilkan harga ikan di tingkat petani saat ini,” harapnya. (vid)
Sumber: