Praktik ‘Uang Lelah’ Mencoreng Marwah
KALIANDA – Parlemen Lampung Selatan menilai praktik-praktik pungutan yang dibalut dengan bahasa ‘uang lelah’ dilingkaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) telah mencoreng marwah Pemkab Lamsel. Anggota Komisi D DPRD Lamsel Akbar Gemilang menilai praktik-praktik pungutan semacam itu yang dirasakan para calon kades tentu tidak sesuai dengan tujuan dan upaya restorasi Pemkab Lamsel. “ Pemerintah kita sedang berupaya keras mewujudkan Lamsel yang bersih dari urusan-urusan semacam itu. Akan tetapi yang terjadi dibawah justru berbanding terbalik. Tentu saja kalau hal seperti ini dibiarkan dapat mencoreng pemerintahan kita,” kata dia kepada Radar Lamsel, Rabu (15/5). Politisi dari Fraksi Golkar ini mengatakan, Pemkab Lamsel tengah berupaya mewujudkan pemerintahan yang bersih. Terlebih belum lama ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kunjungan kerja ke kabupaten ini agar lebih baik dalam hal pelayanan birokrasi. “ Masyarakat tahu pemerintah kita ngoyo demi menjadikan Lamsel lebih baik, itu bisa kita lihat dengan kunker KPK belum lama ini. Maka pihak-pihak yang berkutat pada urusan ini harus turun kebawah, melihat kerawanan pungutan itu apa penyebabnya? Kalau memang APBDes Rp 15 juta itu tidak cukup maka hal itu dapat dijadikan bahan evaluasi, tetapi kalau dirasa cukup tentulah pelaku-pelaku praktik itu harus ditindak sesuai prosedur,” kata dia. Tak hanya lembaga antirasuah saja yang pernah mengedukasi birokrat Lamsel. Teranyar, Ombudsman RI perwakilan Lampung juga datang. Mereka mengapresiasi langkah Pemkab Lamsel dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik. Sementara Komisi A DPRD Lamsel, melalui anggotanya Suparman menegaskan, bahwa APBDes dan APBD sudah cukup mengakomodir perhelatan Pilkades tanpa harus memungut biaya tambahan dari para calon kades. “ Rp 15 juta itu sudah ideal dan itu sah. Karena logistik Pilkades sumbernya dari APBD, saat ini baru beberapa desa saja yang sudah mencuat dan akurasi informasinya dapat dipertanggungjawabkan. Sebelum terlambat pihak-pihak terkait itu segera menyudahi dan mengevaluasi semuanya,” ujar legislator asal Merbau Mataram yang sedang Bimtek di Jakarta saat dikonfirmasi. (ver)
Sumber: