Pendamping PKH Diduga Sunat Dana Bantuan
SMA Rp 35 Ribu, SMP 25 Ribu dan SD 15 Ribu
NATAR - Isu pemotongan uang bagi penerima PKH kembali menyeruak. Bahkan setiap komponen penerima PKH diduga dipangkas oleh oknum pendamping PKH di Kecamatan Natar. Menurut pengakuan Nur (54), warga di Kecamatan Natar mengaku dirinya setiap kali mendapatkan bantuan PKH selalu dipotong oleh oknum pendamping PKH. \"Untuk SMA potongannya Rp 35 ribu, SMP Rp 25 ribu dan SD Rp 15 ribu,\" urainya kepada Radar Lamsel, Sabtu (19/5). Nur menceritakan, setiap pemotongan dilakukan oknum pendamping tidak pernah menjelaskan untuk apa pemotongan tersebut. \"Nggak tahu untuk apa, gak ada yang cerita,\" tuturnya. Sementara itu, Camat Natar Koharudin menyayangkan jika memang betul masih ada praktik pemotongan uang PKH tersebut. Sebab bantuan tersebut merupakan bantuan bagi masyarakat miskin. \"Saya harap kabar itu tidak benar, kalaupun memang benar saya minta untuk tidak dilakukan lagi,\" ucapnya. Ia meminta semua pendamping PKH tidak bermain-main dengan bantuan dari pemerintah tersebut karena berapapun jumlahnya akan dipertanggungjawabkan. \"Janganlah motong-motong uang bantuan seperti itu,\" ujarnya. Disamping itu, Pendamping PKH Kecamatan Natar Singgih Aprianto menyampaikan secara lisan dan surat Kepala Dinsos Lamsel juga telah memberi peringatan agar pendamping PKH ditingkat desa dan kecamatan untuk tidak melakukan pemotongan apapun terkait PKH. \"Semua pendamping sudah diingatkan, jika masih ada potongan tentu hal itu adalah pribadi atau oknum pendamping,\" terangnya. (kms)Sumber: