Sebut Modal BUMDes Jelas, Tapi Enggan Beberkan Data
RAJABASA – Pemerintah Desa Betung, Kecamatan Rajabasa akhirnya membeberkan jenis usaha BUMDes setempat. Kepala Desa Betung Khoiruddin Karya mengatakan, unit usaha BUMDes Betung adalah wardes dan bagan. Wardes tersebut menjual berbagai macam, termasuk kebutuhan pokok sehari-hari seperti gas elpiji, beras, dan rokok. Ketua BUMDes Betung Rika Susanti mengamini jika penjualan bahan pokok dan bagan merupakan bagian dari unit usaha BUMDes tersebut. Selain beberapa hal tersebut, Rika mengatakan, BUMDes Betung juga menjual barang lain, apa pun itu yang penting bisa menghasilkan. “Apa pun usaha yang menghasilkan. Kata mereka apa saja, yang penting ada keuntungan buat BUMDes,” kata Rika saat ditemui Radar Lamsel di kediamannya, Minggu (19/5) kemarin. Mengenai keberadaan gedung BUMDes, Rika mengamini jika Desa Betung belum memilikinya. Rika mengatakan saat ini lapak warungnya juga dipakai untuk penjualan Wardes. Menurut dia, pemakaian warung miliknya sampai gedung BUMDes dipindah ke lokasi yang sudah ditentukan. “Gedung Wardes memang dijadikan satu. Tapi ini bukan sewa ya, tapi menumpang. Sementara ini tidak apa-apa wardes menumpang di warung saya, yang penting usahanya maju dulu. Rencana gedung Wardes dan BUMDes akan dipindah ke bekas mushola,” katanya. Rika mengakui, jenis usaha jasa fotokopi BUMDes Betung belum bisa dijalankan karena belum memiliki gedung. Bukan karena hal atau penyebab lain. Soal pembelian bagan, Rika juga mengamininya. Bahkan, Rika mengatakan bagan itu sudah beroperasional dan memberika pendapatan bagi Desa Betung. “Pendapatan Wardes tergantung pembelanjaan. Jika dirata-rata, pendapatan Wardes Betung mencapai Rp600 ribu. Bagan rata-rata memberi masukkan sebulan Rp2 juta,” katanya. Untuk membuktikan ucapan Rika dan Khoiruddin, Radar Lamsel meminta data penyertaan modal BUMDes pada tahun 2017 dan tahun 2018. Rika dan Khoiruddin sepakat mengatakan bahwa modal BUMDes Betung pada tahun 2017 sebesar Rp76 juta. Data modal pada tahun 2018 sebesar Rp70 juta. Namun sayang, tak ada perincian yang jelas bagaimana sistem anggaran itu dijalankan. Radar Lamsel kembali menanyakan data rinci BUMDes tahun 2017 dan tahun 2018. Namun, Khoiruddin, dan Rika enggan membuka perincian data tersebut. Khoiruddin mengelak secara halus dengan menyebut jika urusan data tak berhak diketahui oleh wartawan. “Maaf, bukannya apa-apa. Tapi kami tidak bisa menjelaskan semuanya, kecuali kalau kamu (wartawan) Jaksa atau Polisi,” kata Khoiruddin. Lalu, Rika pun menimpali. “Kami juga tidak mungkin sepenuhnya untuk sarana dan prasarana, sedikit dari anggaran itu juga kami pakai untuk transportasi dan lain-lain,” katanya. (rnd)
Sumber: