Pemudik Pengguna Jasa Pesawat Turun 20 Persen Lebih
NATAR - Jumlah penumpang selama arus mudik dan balik angkutan lebaran di Bandara Radin Inten II tahun 2019 mengalami penurunan. Kondisi ini pun sudah diprediksi sebelumnya oleh pihak pengelola Bandara. Hingga Minggu (9/6) kemarin, penurunan jumlah penumpang mencapai 20 persen lebih jika dibandingkan dengan arus mudik dan balik angkutan lebaran tahun 2018 lalu. Humas Bandara Radin Inten II Wahyu Aria Sakti mengatakan, rata-rata jumlah penumpang berkisar 6.000 penumpang dalam sehari atau turun dari tahun lalu yang mencapai 8.900 penumpang setiap hari. \"Untuk kedatangan tahun 2018 rata-rata 4.000an penumpang sementara tahun ini hanya 2.000an. Sementara keberangkatan tahun ini hanya menurun ratusan penumpang,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Minggu (9/6). Ia menambahkan, dalam sehari selama libur Idul Fitri penurunan jumlah penumpang bisa mencapai 2.000an sehingga berdampak pula dengan jumlah penerbangan yang ada. \"Jumlah penerbangan juga turun dari 32 menjadi 28,\" ujarnya. Wahyu menilai hal itu didasari oleh tingginya harga tiket pesawat serta banyaknya alternatif perjalanan darat dan laut yang disediakan pemerintah. \"Akses tol dan dermaga eksekutif juga mempengaruhi jumlah penerbangan. Saya kira hingga puncak arus balik tidak akan penbahan penumpang secara signifikan,\" paparnya. Salah seorang pemudik asal Desa Negara Rartu, Kecamatan Natar Maskur (30) mengaku memilih naik pesawat karena terpaksa sebab tempat perantauannya cukup sulit dijangkau dengan kendaraan darat dan laut. \"Saya tinggal di Kalimantan Timur, ongkos sekali pergi kemarin Rp 2,5 juta biasanya cuma Rp 1 juta sekali berangkat,\" kata dia. Ia berharap, pemerintah secepatnya mencarikan solusi terkait harga tiket pesawat. \"Setiap lebaran minimal saya harus siap Rp 5 juta untuk kumpul keluarga, itu untuk satu orang saja,\" pungkasnya. (kms)
Sumber: