Bakauheni Masih Padat, Arus Balik Bergelombang Sampai Sepekan
BAKAUHENI – Kepadatan penumpang dan kendaraan masih menghiasi momen arus balik di pelabuhan Bakauheni. Senin (10/6) kemarin, mulai pagi hingga siang hari, ratusan penumpang pejalan kaki masih memadati ruang loket tiket. Penumpukan juga terlihat di gang way menuju kapal. Sama halnya dengan pejalan kaki, kondisi serupa juga terlihat di loket kendaraan. Kendaraan roda dua dan roda empat juga masih padat merayap di sekitar pelabuhan tersibuk di Indonesia. Dari pantauan, panjang kemacetan ini hampir menyentuh 4 kilometer. Otomatis, kemacetan ini akan menambah durasi waktu pengguna jasa yang ingin menyeberang ke Pulau Jawa karena lamanya antrean. Radar Lamsel menerima data arus balik pada pukul 08.00 WIB – 20.00 WIB, Minggu (9/6) lalu. Jumlah penumpang pejalan kaki yang menyeberang ke pelabuhan Merak tercatat sebanyak 94.754 orang. Kendaraan roda dua sebanyak 12.580 unit, dan kendaraan roda empat atau lebih sebanyak 9.556 unit. Jika ditotal, maka penumpang dari Sumatera yang kembali ke Pulau Jawa sebanyak 460.813 orang. Jika dipersentasekan, maka jumlah pejalan kaki yang sudah kembali ke pulau Jawa sebanyak 53 persen. Jumlah tersebut masih akan bertambah, sebab, data penumpang yang berangkat dari pelabuhan Bakauheni menuju pelabuhan Merak belum dikirim oleh pihak PT. ASDP. Pihak PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakuheni memprediksi kepadatan ini masih akan terjadi selama 3 hari ke depan. Humas PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul mengamini bahwa penumpang pejalan kaki dan kendaraan memang masih ramai seiring puncak arus balik yang terjadi pada Minggu (9/6) malam lalu. Pria yang akrab disapa Syaiful ini mengatakan, arus balik yang terjadi pada Senin kemarin dan seterusnya masih akan terjadi secara bergelombang. “Masih ramai. Mengalir saja, sampai seminggu ke depan,” katanya saat dihubungi Radar Lamsel. Diberitakan sebelumnya, para pengguna jasa pelabuhan Bakauheni harus rela mengantre dengan sabar hingga berjam-jam lamanya. Lamanya proses pelayanan menjadi pemicu utama lambatnya pelayanan sehingga memaksa pengguna jasa mengantre. Tak sedikit pula pengguna jasa yang berdesak-desakan demi menjadi yang pertama untuk masuk ke kapal. Namun, ketatnya penjagaan petugas gabungan dari kepolisian, Satpol PP, security, dan petugas ASDP memaksa pengguna jasa mundur. Akibatnya, pengguna jasa harus duduk beristirahat demi memulihkan stamina mereka. Antrean panjang berjam-jam lamanya membuat sejumlah pengguna jasa kehabisan tenaga dan pingsan karena kelelahan. Sampai pukul 14.09 WIB, kemarin, ada 7 orang pingsan, dan 5 orang kelelahan. (rnd)
Sumber: