Pasca Lebaran, Harga Sayur Melambung
NATAR - Pasca lebaran Idul Fitri 1440 H harga sayur di Pasar Natar melambung. Selain stok sedikit, sayuran ternyata sehabis lebaran banyak diburu kaum ibu. Tentu saja kenaikan ini dikeluhkan oleh Ibu Rumah Tangga (IRT). Seperti halnya sayur genjer, biasa dijual Rp 2.000 perikat, sekarang harga sayur yang satu ini mencapai Rp 5000 perikat terkadang jumlah ikatan semakin kecil. Hal serupa dialami sayur kangkung, kubis dan buncis, kenaikan mencapai 100 persen lebih. Sama halnya dengan cabai merah, jika sebelumnya Rp 80 ribu perkilogramnya, sekarang mencapai Rp 100 ribu, sehingga harus berhemat. “Cabe merah juga ikut naik, tadi sudah mencapai Rp 100.000 perkilo nya, jadi beli satu ons saja,” kata Meri (35) warga Desa Merakbatin kepada Radar Lamsel, Rabu (12/6). Selanjutnya, Meri menjelaskan, kenaikan cabai sudah terjadi setiap tahun dan setiap usai lebaran namun kenaikan sekarang lebih tinggi makanya para IRT kaget belanja di pasar. “Biasa kalau habis lebaran naik semua, tapi kali ini naiknya tinggi sekali,” jelas Meri. Namun demikian, Meri mengaku masih mengkonsumsi sayur dan cabai meskipun harga selangit, paslanya anggota keluarga bosan makan daging yang kebanyakan di hidangkan saat lebaran. “Meskipun mahal, kami liat tadi ramai yang beli, makanya berharap besok harganya bisa normal kembali,” ujar Meri. Senada disampaikan Uni Ida (45), selaku pemilik rumah makan mengeluh akibat kenaikan bahan baku sehingga harga di rumah makannya harus menyesuaikan harga di pasar. “Ada saja pembeli yang komplein biasa nasi bungkus Rp 15.000 ribu kini harus dijual Rp 20 ribu, harapan kami harga sayuran bisa kembali normal seperti semula,” harapnya. Kepala UPT Pasar Natar Rohaida mengaku kenaikan harga sayuran terjadi karena kurangnya pasokan dari petani baik lokal maupun luar daerah. \"Pembatasan mobil ekspedisi juga mempengaruhi harga dan ketersediaan,\" pungkasnya. (kms)
Sumber: