Tangis “Aliran Air” Konsumen PDAM Kalianda

Tangis “Aliran Air” Konsumen PDAM Kalianda

KALIANDA – Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jasa Kalianda dikeluhkan. Konsumen mengaku dirugikan lantaran air dari perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan tersebut tak mengalir sejak tiga hari lalu. Sejatinya, keluhan konsumen ini sudah dipendam sejak lama. Namun pihak PDAM tak pernah memberikan tanggapan serius terkait keluhan konsumen.           Alfin (32), warga Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, mengatakan, dirinya terakhir kali menerima aliran air pada 1 Juni lalu. Artinya, sudah 15 hari lebih Alfin tak menerima layanan air dari PDAM. Selama itu, Alfin meminta bantuan pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Sat Pol. PP Lamsel untuk mengisi air di baknya yang kosong. “Akhirnya saya minta tolong kawan Damkar untuk ngisi bak penampungan karena sudah berhari-hari kosong tidak ada isinya,” katanya kepada Radar Lamsel, Minggu (16/6) kemarin. Sebenarnya, lanjut Alfin, aliran air yang mampet seperti ini sudah terjadi sejak lama. Tepatnya Februari 2019 lalu. Selama itu, Alfin mengaku sering menghubungi pihak PDAM. Namun sayang, keluhan yang disampaikan itu ditanggapi nyeleneh oleh pihak PDAM yang melempar tanggungjawab. “Tapi selalu sering menyalahkan kami. PDAM menilai kami tidak pernah menunggu air ketika sedang mengalir. Bagaimana mau nunggu, sedangkan kami semua kerja. Jadi mana sempat untuk nunggu air waktu lagi ngalir,” katanya. Lebih jauh, Alfin mengatakan, bahwa PDAM memberi jadwal pengisian air setiap 3 hari sekali. Tetapi, debit air yang mengalir sangat kecil sehingga tak bisa naik ke pemukiman Alfin karena lokasinya yang cukup tinggi. Dulu, aliran air dari PDAM mengalir kencang tanpa ada masalah dan hambatan. “Tapi kenapa sekarang malah jadi kecil. Ngalir tapi tekanan air kecil jadi enggak naik ke bak penampungan di rumah saya. Sedangkan pada tahun 2015 sampai 2017 air ngalir bisa naik sampai ke tower. Kalau sekarang paling mengalir 3 jam, itu juga mengalir seperti air kencing anak-anak,” katanya. Sejak itu, Alfin tak pernah lagi menghubungi pihak PDAM soal keluhannya. Menurut dia, keluhan yang disampaikan itu tak membuahkan hasil dan buang-buang waktu. “Enggak, karena yang terakhir saya hubungi tidak ditanggapi lagi. Makanya saya enggak mau hubungi lagi karena keadaannya pasti sama, dan tidak ditanggapi serius,” katanya. Terpisah, Direktur PDAM Tirta Jasa Kalianda Taufik mengatakan, pihaknya sudah mengecek lokasi konsumen yang memiliki keluhan. Tetapi, pihaknya tak bertemu dengan konsumen tersebut. “Kemarin pagi, kita sudah ke lokasi. Tapi rumahnya kosong. Besok kita akan ke sana lagi, semoga ketemu, biar besok kita cek langsung,” katanya. (rnd)

Sumber: