PDAM Pelajari Hambatan Aliran Air
Kirim Tanki Darurat Untuk Suplai Air ke Konsumen
KALIANDA – Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Jasa akhirnya menindaklanjuti persoalan aliran air yang menjadi keluhan konsumennya. Senin (17/6) kemarin, perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan ini mengecek lokasi aliran air Kelurahan Wayurang, Kecamatan Kalianda. Direktur PDAM Tirta Jasa Taufik menjelaskan, penyebab keluhan konsumen soal air yang mengalir sedikit tersebut. Taufik mengatakan, pihaknya akan mempelajari hambatan suplai air dan tekanan yang menjadi penyebabnya. Pihaknya akan mengirimkan tim teknis untuk menyelesaikan persoalan itu. Taufik melanjutkan, pihaknya juga akan bertanggungjawab atas keluhan konsumen. PDAM, kata Tufik, akan mengirimkan air dari tangki untuk menyuplai air bagi kosumen. Tentunya, suplai air ini akan terus dilakukan sampai masalah aliran air sampai aliran air sesuai dengan harapan konsumen. “Sesuai SOP kita, konsumen yang kekurangan air akan kita kirim air darurat dari tanki. Selama masa perbaikan tanki akan terus disuplai. Selanjutnya, tim (teknis) akan mempelajari hambatan, apakah itu karena sumbatan atau tekanan. Segera kita perbaiki. Insyallah besok diambil tindakan,” katanya saat dihubungi Radar Lamsel, Senin (17/6) kemarin. Alfin (32), warga Kelurahan Wayurang, Kecamatan Kalianda, yang sebelumnya mengeluhkan kondisi air akhirnya bisa bernafas lega setelah keluhannya ditanggapi oleh pihak PDAM. Menurut Alfin, pihak PDAM menawarkan solusi untuk menyelesaikan pengisian bak yang sudah tak terisi selama dua pekan lebih. “Ya, tadi (Senin kemarin) mereka datang. Ngecek apa penyebabnya, apa masalahnya. Mereka juga bilang kalau perlu air tinggal dihubungi, nanti diisi,” katanya. Diberitakan sebelumnya, pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jasa Kalianda dikeluhkan. Konsumen mengaku dirugikan lantaran air dari perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan tersebut tak mengalir sejak tiga hari lalu. Sejatinya, keluhan konsumen ini sudah dipendam sejak lama. Namun pihak PDAM tak pernah memberikan tanggapan serius terkait keluhan konsumen. Sebenarnya, aliran air yang mampet seperti ini sudah terjadi sejak lama. Tepatnya Februari 2019 lalu. Selama itu, konsumen sering menghubungi pihak PDAM. Namun sayang, keluhan yang disampaikan itu ditanggapi nyeleneh oleh pihak PDAM yang melempar tanggungjawab. “Tapi selalu sering menyalahkan kami. PDAM menilai kami tidak pernah menunggu air ketika sedang mengalir. Bagaimana mau nunggu, sedangkan kami semua kerja. Jadi mana sempat untuk nunggu air waktu lagi ngalir,” kata Alfin. (rnd)Sumber: