Diserang Wereng, Produksi Gabah Merosot

Diserang Wereng, Produksi Gabah Merosot

PALAS – Panen raya padi musim rendeng tahun ini tidak begitu  menguntungkan bagi sejumlah petani di Desa Baliagung, Kecamatan Palas karena mengalami penurunan hasil panen.           Hal tersebut disebabkan serangan hama wereng menjelang masa panen yang terjadi selama satu bulan terahir mengakibatkan penurunan  20 – 40 persen hasil produksi gabah untuk tiap satu hektar lahan padi.           Made Gemuh (47) salah satu petani setempat mengatakan, pada musim rendeng tahun tidak mendatangkan keuntungan yang begitu besar bagi sebagian petani Desa Baliagung. Hal ini disebabkan merostnya penurunan hasil produksi gabah akibat serangan hama wereng.           “Panen kali ini tidak dapat untung, Mas hanya balik modal. Karena hasil produksi gabahnya menurun cukup banyak dibandingkan dari tahun lalu,” kata Made Gemuh kepada Radar Lamsel, Rabu (19/6).           Made menerangkan serangan hama wereng yang terjadi selama satu bulan terahir meyebabkan produksi gabah merosot 20 – 40 persen dibandingkan dengan musim rendeng pada tahun lalu.           “Tidak hanya hama wereng saja, pada musim rendeng tahun ini serangan hama lembing batu dan kresek juga ikut merusak. Akibatnya hasil gabah hanya 5 ton, turun cukup besar dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 8 ton per hektarnya” terangnya.           Penurunan  hasil produksi gabah ini juga diamani oleh ketua Gabungan Kelompok Tani Balijaya Desa Baliagung Dewo Aji Trastawan. Menurutnya, merosotnya hasil produksi gabah ini disebabkan musim tanam rendeng yang terbagi menjadi dua periode.           Pada periode pertama, ujar Dewo, lahan seluas 500 hektar yang masuk musim panen Mei lalu menghasilkan hasil produksi 8 ton gabah dalam satu hektar. Sedangkan pada periode kedua lahan seluas 115 hektar yang panen pada Juni ini mengalami penurunan produksi diakibatkan serangan hama wereng.           “Pada periode kedua yang sebagian besar diserang hama wereng. Akibatnya hasil hanya 5 – 6 ton per hektar. Bahkan ada yang dapat 3 ton,” ujarnya.           Sementara Kepala Unit Pelakasana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas, Agus Santosa juga mengamini adanya penurunan hasil produksi akibat serangan hama wereng tersebut.           “Iya memang ada penurunan produksi akibat serangan hama wereng namun tidak begitu banyak,” pungkasnya. (vid)

Sumber: