ASDP Sebut Ambruknya Jembatan Mesuji Bisa Picu Lonjakan

ASDP Sebut Ambruknya Jembatan Mesuji Bisa Picu Lonjakan

BAKAUHENI - PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni memprediksi bakal ada lonjakan penumpang pada waktu tertentu. Hal ini dikarenakan putusnya jembatan penghubung di Kabupaten Mesuji. Prediksi ini pun cukup masuk akal. Dengan putusnya jembatan tersebut, maka waktu tumpuh kendaraan akan semakin jauh dari sebelumnya. Humas PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul, mengatakan bahwa prediksi itu bisa saja terjadi. Hanya saja, lonjakan akan datang pada waktu-waktu tertentu. Ia pun mencontohkan, jika sebelum jembatan putus kendaraan hanya memerlukan waktu tempuh dari Kabupaten Mesuji selama 6 jam. Maka setelah putus waktu tempuh akan lebih lama lagi. “Misalnya, kendaraan berangkat nih. Biasanya sampai di sini (Pelabuhan Bakauheni) pagi. Berhubung jembatannya putus, jadinya kendaraan sampainya bisa sore, bahkan bisa malam,” kata Syaif kepada Radar Lamsel, saat ditemui di kantornya, Selasa (25/6) kemarin. Meski demikian, Syaiful mengatakan bahwa meski terjadi lonjakan, hal tersebut bukanlah masalah besar. Karena, kata dia, pelayanan di pelabuhan Bakauheni saat ini sudah berjalan normal lagi. Syaiful melanjutkan, berdasarkan perolehan data pasca usainya arus balik, rata-rata penumpang yang menyeberang berjumlah 900-1000 orang per hari. “Armada beroperasi 30 kapal. Kita sesuaikan dengan jumlah trip dari Bakauheni ke Merak. Dermaga juga sama, terminal Eksekutif juga dipakai untuk pelayanan penyeberangan. Jadi tidak ada masalah.” katanya. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, jembatan darurat yang dibangun untuk menggantikan Jembatan Pematang Panggang yang ambruk di Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji, Lampung ikut ambruk setelah dilintasi truk yang membandel, Minggu (23/6) lalu. Kendaraan yang melintas di jalan lintas timur (jalintim) Sumatera kembali mengular hingga macet belasan kilometer akibat ambruknya jembatan tersebut. Jembatan ambruk karena tidak dapat menahan beban truk yang terlampau berat. (rnd)

Sumber: