Kemensos Serahkan Dana Kematian dan Jadup Korban Tsunami
KALIANDA - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI), menyerahkan bantuan dana santunan dan Jaminan Hidup (Jadup) untuk para korban bencana alam tsunami di Lampung Selatan, yang terjadi pada 22 Desember tahun 2018. Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat kepada Plt. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan, Rabu (26/6). Dalam kesempatan itu Harry Hikmat menjelaskan, bantuan yang diserahkan berupa santunan dana kematian sebesar Rp1.830.000.000 untuk 122 orang ahli waris korban meninggal dunia. Menurutnya, masing-masing ahli waris akan memperoleh bantuan sebesar Rp15 juta. Kemudian, bantuan jaminan hidup dengan total dana sebesar Rp706.800.000 yang diperuntukkan bagi 1.178 jiwa, yang masing-masing warga akan mendapatakan bantuan senilai Rp10.000 untuk waktu 60 hari yang disalurkan melalui buku rekening Bank BNI. \"Sebelumnya sebanyak 13 orang sudah diberikan santuan terlebih dahulu, yang penyerahannya dilakukan pada bulan Januari 2018, atau pasca terjadinya bencana tsunami,\" ujar Hary Hikmat, kepada wartawan, usai acara penyerahan santunan dan jaminan hidup bagi para korban tsunami di Lamsel, kemarin. Hary pun menyampaikan apresiasi kepada Plt Bupati Nanang Ermanto yang memimpin secara langsung tahapan penanganan pasca terjadi bencana, yang didukung oleh segenap jajaran Forkopimda dan pihak-pihak terkait. \"Saya sampaikan ucapkan terima kasih atas kesabaran masyarakat menantikan penyaluran bantuan ini. Pesan dari bapak Presiden Joko Widodo, kita harus dapat hidup dalam situasi kesiapsiagaan menghadapi bencana,\" ucapnya. Sementara itu, Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Sosial, Bank BNI, dan berbagai pihak, sehingga bantuan tersebut bisa terealisasi. \"Saya harap, bantuan yang diterima nanti dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dibelanjakan untuk hal yang penting. Dan akan lebih baik jika dapat menjadi stimulan untuk modal usaha sehingga dapat lebih mandiri,\" pesan Nanang kepada warga penerima bantuan. Tak lupa Nanang juga mengimbau kepada para korban tsunami, agar tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang menyangkut pemberian bantuan. \"Kita harus bersyukur, bantuan yang dinanti-nantikan bisa terealisasi hari ini. Untuk itu, jika ada hal yang perlu disampaikan, sampaikan langsung kepada pemerintah daerah. Bukan kepada yang lain, agar tidak terjadi simpang siur informasi, yang pada akhirnya akan merugikan kita sendiri,\" pungkasnya. (iwn)
Sumber: