Pukul 19.30 WIB Masih di Kantor, Siapkan Ruang Komunikasi dengan Rakyat

Bupati Lamsel Dr. H. Zainudin Hasan dan Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto sudah delapan hari memimpin kabupaten ini sejak dilantik pada Rabu (17/2) lalu. Kesibukan menjadi pemimpin tak bisa dielakkan. Bahkan, dua hari terakhir Zainudin berada dikantornya sampai pukul 19.30 WIB malam. Pemimpin Redaksi Radar Lamsel Edwin Apriandi sempat menyaksikan langsung aktivitas Zainudin pada Rabu (24/2) malam. Laporan Edwin Apriandi, KALIANDA JAM menunjukan pukul 17.30 WIB. Radar Lamsel mendapat panggilan telepon dari salah seorang ajudan Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan. Isi pembicaraan meminta Radar Lamsel untuk datang ke Kantor Bupati Lamsel di Kompleks Perkantoran Bupati Lamsel. Tidak butuh waktu yang banyak untuk datang ke kantor pemimpin di kabupaten paling ujung pulau sumatera ini. Sebab, jarak antara Graha Pena –markas Radar Lamsel yang berada di Jalinsum KM 56 – 57, Dusun Simpur, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, tak sampai satu kilometer dengan kantor itu. Mendapat panggilan itu membuat Radar Lamsel sempat kaget. Sebab, jika melihat waktu yang menjelang sholat magrib itu jarang ada pejabat Lamsel apalagi bupati masih berada di kantor. Namun eranya ternyata memang sudah berbeda. Radar Lamsel akhirnya mengiyakan panggilan telepon itu. Radar Lamsel langsung menuju ruang kerja utama bupati Lamsel. Saat itu tak ada proses protokoler untuk masuk ketempat ini. Biasanya untuk bertemu bupati proses protokoler diaktifkan. Setiap tamu yang ingin bertemu bupati wajib protokol. Ah, sudahlah bicara protokoler. Saat tiba dilokasi Zainudin terlihat masih sibuk dengan setumpuk berkas yang harus ditandatangani. Terakhir Zainudin membereskan urusan penandatanganan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) milik Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada. Radar Lamsel sempat bertemu Ketua Panwas Pilkada Sahbudin Usman sebelum meninggalkan kantor tersebut. “Iya, bang. Kami sedang ngurus NPHD. Alhamdulillah, pak bupati sudah tandatangan,” ungkap Sahbudin sambil pamit meninggalkan kantor bupati. Radar Lamsel sempat canggung masuk dalam ruang kerja utama bupati. Maklum selama ini Radar Lamsel tak pernah masuk keruang kerja itu. Namun, Zainudin mencairkan situasi. “Ah, masak sih nggak pernah masuk? Kalau begitu dinda keliling-keliling saja dulu,” sapa Zainudin kepada Radar Lamsel sambil tersenyum. Zainudin lantas menyelesaikan pekerjaannya. Radar Lamsel kemudian duduk dikursi berwarna cokelat persis didepan meja bupati. Baru duduk sebentar, adzan Sholat Maghrib berkumandang. Zainudin akhirnya mengajak Radar Lamsel untuk bersama-sama menjalankan sholat berjamaah di Masjid Kubah Intan. “Ayo, kita sholat dulu. Nanti, habis sholat kita lanjutkan,” ungkap Zainudin. Hujan lantas mengguyur Kota Kalianda. Kendati begitu kekhusyukan sholat tetap terjaga. Usai sholat, Radar Lamsel dan Zainudin kembali ke kantornya. “Dua hari ini saya sampai malam. Banyak kerjaan. Sepanjang pagi sampai sore tadi bersilaturahmi dengan forkopimda. Tapi belum semuanya,” ungkap Zainudin kepada Radar Lamsel sambil jalan. Sepanjang Rabu (24/2), Zainudin memang bersilaturahmi dengan jajaran Forkopimda di Lamsel. Pantauan Radar Lamsel ada tiga lembaga vertikal yang dikunjunginya untuk bersilaturahmi. Yakni Kepala Lapas Kelas II A Kalianda Gunawan Sutrisnadi, Kepala Pengadilan Agama (PA) Kalianda Drs. Taufik, S.H dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kalianda Yeni Trimulyani, S.H.,M.Hum. Menurut Zainudin kunjungan itu memang sengaja dilakukan untuk membangun kebersamaan antara jajaran forkopimda. “Kodim dan Polres dan Pengadilan tentu akan kita agendakan. Saya yang mau kesana,” ujar dia. Selain membicarakan rutinitasnya sepanjang hari Rabu (24/2), diam-diam Zainudin tengah menyiapkan ruang komunikasi publik dengan rakyat. Ruang komunikasi itu diharapkan dapat diakses masyarakat luas sebagai media dan/atau saluran masyarakat Lamsel yang ingin menyampaikan keluhannya kepada Zainudin. Hal ini menjadi topik pembicaraan Radar Lamsel dan Zainudin. Zainudin ingin ada ruang komunikasi yang tak pernah terputus antara rakyat dengan dirinya selama memimpin Kabupaten Lamsel. Apalagi, Zainudin menyadari keterbukaan dalam pembangunan merupakan keharusan dan memang menjadi hak setiap masyarakat yang dapat diakses dengan mudah. Ruang komunikasi itu juga sebagai media untuk menyalurkan aspirasi rakyat yang luput dari perencanaan pembangunan. “Saya ingin menampung semua aspirasi rakyat. SMS center akan kita buat. Saya tidak takut dengan keluhan masyarakat. Kalau takut buat apa jadi pemimpin,” ungkap Zainudin. Belakangan sarana komunikasi terbuka antara rakyat dan pemerintah kabupaten ini memang belum ada. Namun, Zainudin ingin menampung aspirasi itu melalui komunikasi yang dapat dilakukan masyarakat dengan cara yang mudah. “Sepertinya SMS center dengan polanya akan memudahkan komunikasi ini,” ungkap dia. Langkah ini memang membuat beda era kepemimpinan Zainudin Hasan – Nanang Ermanto. Belum 10 hari pasangan berjargon ‘Ayo Bangun Desa’ menjabat tetapi terus menggebrak. Mulai dari menyorot kebersihan kantor, disiplin pegawai, dan mewajibkan pegawai datang 15 menit lebih awal. Terbaru, Zainudin membuat surat edaran yang mengimbau seluruh aparatur sipil negara (ASN) dapat menjalankan ibadah sholat berjamaah. Edaran ini direspons positif ASN di Lamsel. Kini masjid Agung Kubah Intan nampak ramai dengan ASN yang beribadah. Usai berdiskusi Zainudin mengajak Radar Lamsel untuk makan malam di rumah Dinas Bupati Lamsel. Namun, Radar Lamsel menolak lantaran waktu sudah menunjukan deadline redaksi. (*)
Sumber: