Perbaikan Ruas Kalianda – Kunjir – Gayam Tunggu Proses Tender
KALIANDA – Masyarakat Kecamatan Kalianda, Rajabasa, dan Penengahan harus menahan untuk menikmati jalan bagus. Belum diketahui kapan rencana realisasi perbaikan jalan ruas Kalianda – Kunjir – Gayam. Saat ini, rencana perbaikan ruas tersebut masih memasuki tahap tender. Otomatis, belum bisa dipastikan kapan perbaikan akan dilakukan. Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengujian Konstruksi Bangunan (UPT PKB) Kalianda – Rajabasa, Munadi, S.T mengatakan pihaknya tak mengetahu secara pasti. Bahkan, Munadi mengaku belum mendapat kabar mengenai perbaikan di tiga ruas itu. “Belum ada info. Jadi kita belum tahu kapan diperbaiki karena itu kewenangan provinsi,” katanya saat dihubungi Radar Lamsel, Rabu (26/6) kemarin. Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPTD Wilayah II Pengelolaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Provinsi Lampung, Eka Yuli Hadiartono, membenarkan hal tersebut. Menurut dia, kelanjutan perbaikan jalan provinsi ruas Kalianda – Kunjir – Gayam belum bisa dipastikan karena masih proses tender. Pria yang akrab disapa Eka ini juga tak tahu persis kapan tender itu selesai. “Belum (tahu). Masih proses tender, nunggu kontrak,” katanya. Pada pertengahan Mei lalu, rencana perbaikan ruas Kalianda – Kunjir - Gayam mencuat. Namun rencana itu diurungkan karena pihak UPTD masih menunggu kontrak. kondisi jalan provinsi yang berada di wilayah Kecamatan Rajabasa kian memprihatinkan. Kerusakan jalan yang sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir itu saat ini makin parah disejumlah titik. Sebut saja jalan jalan provinsi yang berada disepanjang Pesisir Rajabasa. Beberapa titik terparah jalan provinsi itu berada di tanjakan gelumpay, tanjakan maja, serta tanjakan guci batu kapal. Kondisi jalan seragam, banyak lubang dibadan jalan. Masyarakat berharap gubernur baru dapat segera membenahi mana saja jalan provinsi yang memang perlu dibereskan. Sedangkan untuk jalan kabupaten, wilayah timur Lamsel masih banyak dijumpai. Jalan penghubung Kecamatan Candipuro – Way Sulan berada di Desa Banyumas Kecamatan Candipuro misalnya. Jalan tersebut hancur oleh truk truk besar pengangkut pasir untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Warga menduga pasir-pasir yang diangkut dari Lampung Timur untuk proyek nasional acap melalui jalan kabupaten penghubung dua kecamatan itu. Sementara buruknya kondisi jalan di Dusun Karang Mekar, Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas menjadi sorotan masyarakat setempat. Pasalnya, jalan tersebut termasuk sebagai jalan utama di desa setempat. Herman (45) salah satu warga setempat mengatakan, jalan lapen dengan panjang sekitar 1 kilo meter tersebut telah mengalami kerusakan parah sejak tiga tahun lalu, dan menjadi keluhan masyarakat. “Lapisan aspal sudah tergerus habis, apalagi di bagian tanjankan sudah seperti jalan onderlagh. Sangat menjadi keluhan masyarakat,” kata Herman kepada Radar Lamsel, Minggu (23/6) lalu. (rnd)
Sumber: