Dinas Koperasi dan UKM Pesawaran Tampilkan Produk Khas Lampung Pada Hari Koperasi Nasional Expo 2019
GEDONGTATAAN - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Pesawaran mengikuti rangkaian kegiatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Expo 2019 di Purwekerto, Jawa Tengah. Dimana melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat membuka peluang bisnis dan investasi bagi seluruh lembaga pemerintah dan masyarakat terhadap koperasi dan UKM yang ada di Kabupaten Pesawaran. Dalam kegiatan Harkopnas Expo yang dilaksanakan pada 11 hingga 14 Juli 2018 dan dipusatkan di GOR Satria Purwokerto ini, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pesawaran menampilkan berbagai produk dari koperasi maupun UKM yang ada di Bumi Andan Jejama seperti produk olahan makanan, tapis dan batik khas Lampung. Harkopnas Expo 2019 sendiri diikuti sebanyak 190 instansi dari berbagai daerah di Indonesia. Pembukaan Harkopnas expo dilakukan oleh Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop-UKM Victoria Simanungkalit dan disaksikan oleh Bintang Puspayoga selaku isteri dari Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, dan Ketua Dekopin Nurdin Halid. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pesawaran, Rohana Sri Hartati menyampaikan, bahwa Harkopnas Expo ini sebagai etalase pencapaian gerakan koperasi nasional dalam mengembangkan produk UMKM dan mempromosikannya. Ia berharap kegiatan ini mampu menjadi wahana pendorong bagi koperasi untuk mempromosikan produk, mendorong daya saing produk dalam negeri, dan memotivasi koperasi untuk menghasilkan produk yang berkualitas. \"Kegiatan ini mampu mendorong daya saing produk, mengeksplore potensi sumber daya lokal dan memotivasi koperasi menghasilkan produk yang berkualitas, sesuai selera pasar dan bernilai jual tinggi sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,\" ujar Rohana Sri Hartati. Selain itu, menurutnya dalam mengembangkan hasil dan produk-produk usaha kecil menengah di Kabupaten Pesawaran, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Pesawaran terus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk-produk yang telah ada agar lebih meningkatkan daya beli masyarakat. Sebab, hal ini dikatakanya juga untuk menerobos era globasiliasi dalam upaya melakukan pemasaran keluar daerah. “Kita terus memacu kepada para pengrajin agar dapat lebih meningkatkan kulitasnya, jangan cukup puas dengan yang ada dan yang dihasilkan sekarang. Karena, jika puas dengan yang ada sekarang, maka tidak dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya juga tidak dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Adv)
Sumber: