Depresi Mengidap Kelenjar Prostrad, Warga Pematangbaru Nekat Gantung Diri
PALAS – Diduga depresi mengidap penyakit kelenjar prostrad, Prako (62) warga Dusun Bumiasri, Desa Pematangbaru, Kecamatan Palas nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Prako ditemukan oleh Purwoko (49) sekitar pukul 07.30 WIB, Kamis (18/7). Korban ditemukan dengan posisi tergantung dipohon kakau yang berada tak jauh dari kediamannya. Purwoko menerangkan, sebelum ditemukan warga, isteri korban, Rohanah (58) pada pukul 07.30 WIB sempat menanyakan suami yang tidak pulang pada malam hari. Mengetahui hal tersebut beberapa warga langusung mencari keberadaan korban. “Sebelum ditemukan meninggal sekitar pukul isteri sempat bertanya karena pak Prako tidak pulang sejak semalam. Mengatahui hal tersebut saya bersama beberapa warga pergi untuk mencari keberadaan korban,” tutur Purwoko kepada Radar Lamsel. Purwoko menerangkan ,setelah mencari selama hampir satu jam korban ditemukan telah meningga dengan posisi tergatung di sebatang pohon kakau yang tidak jauh dari rumah korban. “Setelan mencari hampir satu jam korban ditemukan di belakang rumahnya dengan posisi sudah tergantung di pohon kakau. Mengetahui hal tersebut kami langsung melapor kepada kadus,” terangnya. Sementara itu Rohanah, iteri korban selama ini ia dengan suaminya tidak pernah terlibat masalah rumah tangga atau permasalahan ekonomi. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya disebabkan penyakit kelejar prostrad yang diidap sejak setahun lalu yang tidak kunjung sembuh. “Selama ini rumah tangga kami rukun-rukun saja, mungkin suami saya depresi kerana penyakit prostrad yang diidap selama setahun terahir,” ungkapnya. Sementara itu, Kapolsek Palas Iptu M Sari Akip menjelaskan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TPK) korban meningal murni bunuh diri. Dengan ciri-ciri lidah menjulur dan keluar sperma dari alat kelamin korban. “Selain itu dari ikatan tali sampul juga menunjukkan bahwa korban nekat mengakhiri hidup murni bunih diri. Dari kejadian tersebut pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan sudah menerima kejadian ini,” paparnya. (vid)
Sumber: