Pemuda Pelopor Nasional, Lamsel Diwakili Encep
KALIANDA – Kabupaten Lampung Selatan patut berbangga kepada Encep Supriadi. Pemuda yang lahir di Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo 25 tahun lalu ini menjadi pemenang di ajang pemilihan Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Lampung 2019. Pria yang akrab disapa Mas Encep ini menjadi motor penggerak bidang kepeloporan sosial dan budaya. Ia didapuk sebagai pemenang usai meraih nilai 8,5. Raihan nilai tersebut mengalahkan dua lawannya yaitu Erik Pujianto, asal Lampung Tengah. Dan Zainal Abidin, asal Lampung Timur. Belum diketahui secara pasti apakah Encep akan melenggang seorang diri ke ajang Pemuda Pelopor tingkat nasional. Atau dia akan didampingi oleh dua pesaingnya itu. Ketentuannya akan segera diumumkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung. Meski demikian, Encep yang juga Ketua Komunitas Peduli Generasi (KPG) ini tak mempedulikan masalah tersebut. Menurut dia, siapapun wakilnya maka dia adalah yang terbaik. Terlepas dari semua hal tersebut, Encep mengatakan bahwa dirinya sangat optimis mengikuti ajang Pemuda Pelopor tingkat nasional. “Sangat-sangat optimis, insyaallah,” kata Encep kepada Radar Lamsel, Rabu (24/7) kemarin. Perjalanan Encep untuk meraih juara 1 di tingkat provinsi tak dicapai dengan mudah. Awalnya, Ia harus mengikuti seleksi dari kecamatan asalnya. Menurut Encep, camat merekomendasikan pemuda perwakilan yang punya kepeloporan. Kemudian dikirimkan ke Dispora Kabupaten Lamsel. Setelah itu, peserta mengikuti diseleksi di Dispora. Yang terbaik mewakili kabupaten untuk seleksi provinsi. Kemudian terbaik provinsi akan mewakili provinsi untuk tingkat nasional. “Jadi, saya 1 bulan lalu ikut seleksi di kabupaten dan menang terbaik 1. Lalu dikirim ke provinsi untuk seleksi tingkat provinsi. Alhamdulillah, akhirnya dkirim ke nasional pada Oktober mendatang,” katanya. Untuk seleksi tingkat nasional nanti, Encep akan tetap menonjolkan bidang kepeloporannya di sosial budaya. Bidang ini dipilih karena sesuai dengan passion Encep yang bergerak di bidang sosail pendampingan pasian dhuafa, sumah singgah, dan pelayanan ambulans gratis yang sudah dijalankan sejak 2013 lalu. Encep mengaku memilih bisang sosial budaya karena pengalaman pribadinya. “Dasar saya karena pengalaman pribadi. Saya dulu pernah membawa keluarga berobat ke salah satu rumah sakit di Jakarta, kalau tidak salah tahun 2013. Di sana banyak masyarakat Lampung yang kesulitan berkas, dan tempat tinggal, serta transportasi. Dari situlah saya niat ikut bergerak untuk selesaikan masalah-masalah masyarakat,” katanya. Setelah menjalani seleksi di tingkat nasional. Hasil pemenang akan diumumkan pada hari Sumpah Pemuda oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Perlu diketahui, Pemuda Pelopor adalah program tahunan dari Kemenpora. Pada momen itu, akan ada penobatan Pemuda Pelopor terbaik Nasional langsung dari Menpora. Ini diperuntukkan bagi pemuda pemuda Indonesia yang memiliki kepeloporan di beberapa bidang, yaitu sosial budaya, inovasi, SDA, pariwisata, dan teknologi pangan. (rnd)
Sumber: