Harga Jagung Fluktuatif, Petani Bingung

Harga Jagung Fluktuatif, Petani Bingung

Berharap Pemerintah Tetapkan Standar Harga

KETAPANG – Para petani jagung musim ini dibuat bingung dengan harga yang tidak menentu. Sempat turun pada dua pekan lalu, kini harga jagung ditingkat gudang pabrik jagung di Kecamatan Ketapang naik menjadi Rp 4.400 per kilogram. \"Mulai kemarin harga naik Rp 200 per kilogram. Dari Rp 4.250 menjadi Rp 4.400 per kilogram,\" kata Sholehudin (42), salah seorang pengepul jagung di Desa Ketapang, Minggu (28/7). Sejak dua bulan terakhir ini, kata dia, harga jagung pipilan di PT Java Confeed yang berada di Jalintim simpang lima Ketapang fluktuatif. Sementara sejumlah petani di  Kecamatan Ketapang dan Sragi masih memasuki masa panen. Petani khawatir saat panen harga turun. Menurutnya, harga saat ini belum membuat petani gembira lantaran tingginya potongan kadar air. \"Harga tinggi namun potongan kadar airnya juga cukup tinggi. Jadi belum menguntungkan petani,\" ungkapnya. Hal senada diungkapkan Miswandi (37) petani jagung di Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang. Ia mengakui harga jagung saat ini mencapai Rp 4.450 per kilogram. Namun potongan kadar air juga cukup tinggi. \"Potongan kadar air mencapai 40 persen. Jadi dengan potongan kadar air yang cukup tinggi itu, harga jagung cuma Rp 2.670 per kilogramnya,\" kata Miswandi. Ia berharap saat masa panen salah satu komoditas ungulan petani di pesisir timur kabupaten Lampung Selatan ini, pemerintah bisa membantu menstabilkan harga jagung. \"Kalau bisa harga jagung bisa seperti harga padi yang ada standar harga pembelian pemerintah. Tidak seperti saat ini, sudah harga naik turun, potongan kadar air tinggi juga,\" harapnya. Bakir (40), seorang petani jagung dari Desa Sumbersari, Kecamatan Sragi menyebutkan, pemerintah pernah meminta petani nenyimpan hasil panen saat harga jatuh. Kemudian hasil panen bisa dijual saat harga tinggi. \"Selama kami nunggu harga tinggi, kami makan apa. Sebab sebagian modal tanam dari utang. Sementara hasil panen jagung ini sumber utama penghasilan warga kampung ini. Maka akan sangat tepat kalau harga jagung dibuatkan standar pembelian pemerintah,\"  tandasnya. (man)

Sumber: