Karena Kurang “Ciss” Rudi Irawan Gagal Jadi Dewan

Karena Kurang “Ciss” Rudi Irawan Gagal Jadi Dewan

GEDONGTATAAN - Pelaksanaan Sidang Paripurna dalam rangka penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) APBD Perubahan Tahun Anggaran 2019 di warnai dengan aksi guyon Anggota Fraksi Partai Golkar, Rudi Irawan. Dimana dalam kesempatan tersebut, ia mengakui jika kegagalanya untuk kembali duduk sebagai anggota DPRD Pesawaran pada Priode 2019-2024 bukan karena kinerjanya yang buruk, namun ada faktor lain yang menjadi penyebabnya.
 
\"Percayalah kalau saya tidak jadi DPR bukan karena rakyat yang tidak menghendakinya, tapi karena saya kurang \"Ciss,\" kelakar Rudi tanpa menjelaskan makna dari kata \"Ciss\" tersebut dalam sidang paripurna dengan agenda penyampaian pandangan fraksi yang digelar pada Senin (29/7).
 
Diketahui, Rudi Irawan sendiri gagal melenggang kembali sebagai anggota Fraksi Partai Golkar di DPRD Pesawaran pada priode 2019-2024 karena pada Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kecamatan Punduhpedada dan Margapunduh hanya memperoleh sebanyak 1.011 suara. Dan jumlah tersebut masih dibawah perolehan suara para kompetitornya dari partai lain.
 
Namun meskipun gagal, dalam kesempatan tersebut ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pegawai Sekretariat DPRD dan OPD dilingkungan Pemkab Pesawaran yang selama lima tahun terakhir telah bersama-sama menjalankan pemerintahan di Bumi Andan Jejama. \"Karena dalam waktu dekat dari beberapa tema teman anggota DPR termasuk saya itu tidak bisa melanjutkan keanggotaan,\" ucapnya.
 
Selain itu, secara khsus ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pegawai Sekretariat DPRD, jika ketika menjabat sering marah-marah. \"Karena waktu itu pernah saya kumpulkan semua kunci ruangan, karena sudah jam 9 lewat sekretariat ini belum ada penghuni, dan saya ini termasuk orang yang disiplin jadi kita harus mengikuti aturan,\" imbuhnya.
 
Selain menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh peserta yang hadir dalam paripurna tersebut, Rudi Irawan juga menyampaikan sedikit kritikannya terhadap Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona yang hadir dalam kegiatan tersebut. Dimana Rudi mengatakan bahwa ia mendapat pesan dari Ajang Saibatin agar setiap acara Bupati Pesawaran tidak menyebut para masyarajat adat Lampung dengan sebutan \"Tokoh Adat\" melainkan para \"Penyimbang Adat\". \"Tentunya agar kedepan menjadi lebih baik lagi,\" pungkasnya. (Rus)

Sumber: