Pustu Bandaragung Dibidik jadi Pos Kesehatan

Pustu Bandaragung Dibidik jadi Pos Kesehatan

KALIANDA – Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Lampung Selatan langsung menginstruksikan Puskesmas Rawat Inap (PRI) Sragi untuk memanfaatkan puskesmas pembantu (pustu) yang berada di Dusun Bunut Selatan dan Bunut Utara, Desa Bandaragung. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga setempat.           Kepala Diskes Lamsel dr. Jimmy B. Hutapea mengungkapkan, sebelumnya pustu yang berada di Desa Bandaragung merupakan Puskesmas untuk wilayah Kecamatan Sragi. Seiring berjalan nya waktu, pemerintah berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas Rawat Inap (PRI) di kecamatan tersebut.           Atas koordinasi yang dilakukan seluruh stakeholder terkait, akhirnya ditetapkan lokasi PRI Sragi di Desa Kuala Sekampung. Yang dianggap lebih layak sebagai tempat berobat masyarakat dengan kualitas pelayanan yang lebih baik.           “Memang saat ini fungsi pustu itu belum mendapatkan surat keputusan (SK) untuk difungsikan oleh pemerintah. Karena, kita ingin fokus memperbaiki PRI Sragi secara fokus. Mulai dari peralatan medisnya sampai kepada SDM yang ditugaskan di PRI itu. Akhirnya, PRI Sragi sudah mendapatkan akreditasi sebagai PRI,” ungkap Jimmy diruang kerjanya, Kamis (1/8) kemarin.           Meski demikian, pihaknya telah menginstruksikan jajaran PRI Sragi untuk mengoptimalkan keberadaan bangunan pustu eks puskesmas itu sebagai pos kesehatan yang menginduk pada PRI setempat. Disisi lain, pihaknya bakal mendorong dan mengusulkan ke pemerintah daerah agar pustu itu mendapatkan SK yang sah sebagai mana mestinya.           “Ketika pemerintah sudah mengeluarkan SK itu, artinya sudah disiapkan anggaran untuk melengkapi apa yang kurang di pustu itu. Mulai dari SDM yang ditugaskan sampai peralatan medis pendukung. Tapi, untuk sementara ini kita tetap perintahkan agar dijadikan pos kesehatan yang tenaga medisnya dari PRI Sragi. Supaya, masyarakat sekitar tidak terlalu jauh untuk memeriksa kesehatannya,” bebernya.           Lebih lanjut dia memastikan, pada anggaran perubahan 2019 ini pihaknya telah mengajukan untuk peningkatan pelayanan kesehatan diwilayah tersebut. “Kita sedang upayakan supaya SK pustu bisa segera turun dan bisa difungsikan secara maksimal,” pungkasnya. Terpisah, Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi, Sumari Sasmito menjelaskan, pihaknya belum menghentikan pelayanan medis di pos puskesmas pembantu tersebut. Selama ini pelayanan medis yang pasif disebabkan karena terbentur dengan petugas medis.           Sumari juga mengungkapkan, Puksemas pembantu tersebut memang belum mendapatkan perizinan dari Dinas Kesehatan Lampung Selatan. Difungsikannya sebagai pos puskesmas pembantu merupakan inisiatif pihaknya, agar pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut tetap berjalan.           “Sampai saat ini puskesmas pembantu tersebut belum mendapatkan perijinan. Sambil menunggu izin keluar kami jadikan sebagai pos pembantu. Namun memang pelayanan medis mamang jarang terlaksana karena petugas medis tersebut hanya satu orang dan juga harus piket di puskesmas utama,” kata Sumari kepada Radar Lamsel saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/8).           Meski begitu, lanjut Sumari, kedepannya pihaknya akan mengaktifkan kemabali pelayanan kesehatan di pos puskesmas pembantu tersebut. Pihaknya juga akan menambah tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.           “Sudah kami putuskan pelayanan di pos puskesmas pembantu tersebut akan kami aktifkan kembali Senin (5/8) pekan depan. Kami juga akan melakukan penambahan dua petugas medis untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Bandaragung,” terangnya.           Tidak hanya itu, selain dijadikan pos puskesmas pembantu bangunan eks UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi itu juga akan dijadikan posyandu Desa Bandaragung.           “Harapan kami dengan adanya upaya ini pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan berjalan kembali. Dan juga bangunan ini akan dijadikan sebagai posyandu Desa Bandaragung,” harapnya.           Sebelumnya diberitakan, Puskesmas Rawat Inap (PRI) Sragi mesti mencari solusi tawar terkait keresahan warga Desa Bandaragung Kecamatan Sragi.           Terhentinya operasional medis di Puskesmas Pembantu didesa itu menyebabkan warga harus menempuh jarak 10 kilometer untuk mendapat perawatan di PRI Sragi. Lokasi PRI yang berada di Desa Kuala Sekampung terlampau jauh bagi masyarakat Desa Bandaragung. Diketahui, terdapat dua aset milik Unit Pelakasana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi, yang berada di Dusun Bunut Selatan dan Bunut Utara, Desa Bandaragung jadi sorotan masyarakat.           Salah satu aset yang menjadi sorotan yaitu, bangunan eks puskesmas pembantu yang berada di Dusun Bunut Utara. Sepinya aktivitas petugas  medis selama dua tahun terakhir membuat bangunan tersebut tampak tidak terawat.           Sunarji (47) salah satu warga setempat mengatakan, minimnya aktifitas kehatan di puskesmas pembantu selama dua tahun terahir membuat bangunan tersebut terbengkalai dan minim perawatan.           “Sebelumnya bangunan ini merupakan UPT Puskesmas dan dialih fungsikan menjadi puskesmas pembantu. Namun sepinya aktivitas dari petugas medis bangunan ini menjadi terbengkalai dan tidak terawat lagi,” kata Sunarji kepada Radar Lamsel, Rabu (31/7). (idh/vid)

Sumber: