Alhamdulillah, Fatimah Dirujuk ke RSUD dr.Bob Bazar

Alhamdulillah, Fatimah Dirujuk ke RSUD dr.Bob Bazar

KALIANDA – Kabar Fatimah Az Zahra, bocah berumur 1,5 tahun yang membutuhkan penanganan medis langsung ditanggapi Pihak Puskesmas Kalianda. Kamis (8/8) kemarin, instansi penyelenggara kesehatan yang mudah dijangkau masyarakat ini langsung merujuk Fatimah ke RSUD Bob Bazar Kalianda.           Di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan itu, Fatimah dirawat di kelas III, ruang D. Sementara ini, pihak rumah sakit tengah menangani masalah demam, dan batuk yang dialami oleh Fatimah. Selain itu, Fatimah juga sulit menelan makanan.           “Ada beberapa keluhan soal penyakit dalam. Itulah yang harus cepat ditangani. Tapi sekarang kita fokus ke KU (keluhan Utama) dulu,” kata Kepala Puskesmas Kalianda, Rosmeli, S.Km, kepada Radar Lamsel. Rosmeli mengatakan bahwa pihaknya sudah mengurus BPJS Kesehatan milik Fatimah melalui jalur mandiri. Menurut dia, kartu pelaynan kesehatan itu akan aktif per 22 Agustus nanti. Rosmeli mengaku sudah mengupayakan agar proses aktif kartu dipercepat. Namun permintaan itu tak bisa direalisasikan terkendala sistem. “Sementara ini, BPJS Fatimah masih mandiri, dibantu Puskesmas Kalianda. Setelahnya, Fatimah akan memiliki kartu BPJS status PBI (penerima bantuan iuran) yang dikhususkan untuk masyarakat tidak mampu,” ucapnya. Sejatinya, Fatimah rutin mendapat perawatan medis dari pihak Puskesmas Kalianda. Kadang, petugas puskesmas yang menyambangi kediaman Fatimah untuk melihat kondisinya. Rosmeli melanjutkan, selama itu pihak puskesmas memberikan pelayanan tanpa meminta imbalan sepeser pun. Mengennai penyakit yang diderita Fatimah, Rosmeli enggan menjelaskan dengan detail. Jika melihat hasil ronsen yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit Jantung Harapan Kita, lanjut Rosmeli, Fatimah diduga memiliki masalah di jantungnya. “Hasil ronsen rumah sakit Jantung Harapan Kita menunjukkan bahwa ada masalah di jantung Fatimah. Tapi selanjut sudah dipikirkan. Setelah BPJS-nya aktif, Fatimah dirujuk ke RSUD Abdoel Moeloek di Bandarlampung terlebih dahulu, setelah baru dirujuk ke rumah sakit Jantung Harapan Kita, di Jakarta,” katanya. Meski telah mendapat pelayanan medis dari pemerintah, Rosmeli tetap mengajak masyarakat mampu untuk membantu keluarga Fatimah. Pasalnya, keluaga Fatimah tetap membutuhkan biaya hidup sehari-hari selama menjalani masa pengobatan di Jakarta. “Kalau soal itu kita kembalikan pada diri masing-masing. Semoga saja keluarga Dik Fatimah mendapat uluran tangan dari para dermawan,” katanya. Diberitakan sebelumnya, Fatimah Az Zahra, balita umur 1,8 yang menderita sakit jantung bocor (TOF) ini membutuhkan uluran tangan. Putri ketiga Yusnia (35), warga Lingkungan Sukamandi, Kelurahan Bumi Agung, Kecamatan Kalianda, menderita jantung bocor sejak lahir. Penyakit itu baru diketahui setelah usia Fatimah menginjak 3 bulan.           Selama 1,8 tahun, Fatimah lebih banyak menjalani perawatan di rumah. Fatimah sekarang diasuh oleh ibunya seorang diri. Balita malang ini ditinggalkan oleh ayahnya saat umur 3 bulan. Perbuatan tak patut dan lepas dari tanggung jawab ini dilakukan karena Darmansyah, selaku sang ayah tak terima dengan kondisi Fatimah. Sejak itu, Yusnia berusaha sendiri untuk kehidupan dan kesembuhan Fatimah. Beberapa waktu lalu, Fatimah sempat dibawa ke rumah sakit Jantung Harapan Kita, di Jakarta. Fasilitas pengobatan Fatimah saat itu dibiayai oleh BPJS. Tak lama kemudian, masa perawatan Fatimah terputus karena terkendala biaya hidup di ibu kota. Saat pulang ke Kalianda, Yusnia pun masih kesulitan untuk merawat Fatimah. (rnd)

Sumber: