1.200 Ha Lahan Menganggur Akibat Kekeringan

1.200 Ha Lahan Menganggur Akibat Kekeringan

SRAGI – Minimnya ketersedian air selama musim kemarau, menyebabkan proses percepatan tanam padi musim gadu di wilayah Kecamatan Sragi terhambat.           Dari total seluruh luas lahan persawahan yang mencapai 2.960 hektar, hingga saat ini baru tertanam sekitar 1.500 hektar lahan. Sementara sisanya belum digarap.           Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi, Eka Saputra mengatakan, percepatan tanam padi musim tanam gadu yang dimulai sejak satu bulan yang lalu baru menghasilkan 1.500 lahan padi yang telah tertanam.           “Program percepatan tanam yang kita jalankan sejak satu bulan ini baru menghasilkan 1.500 hektar atau sekitar 50 persen yang sudah tanam padi,” kata Eka Saputra kepada Radar Lamsel, Rabu (14/8).           Eka menjelaskan, terhambatanya program percepatan tanam musim gadu ini akibat kekeringan, yang persediaan air yang semakin menipis. Sehingga sebagian petani di wilayah Sragi tidak bisa melakukan penggarapan lahan padi.           Eka menjelaskan, dari luas seluruh lahan sawah yang mencapai 2.960 hektar, masih terdapat 1.200 hektar lahan sawah yang belum digarap oleh petani. Sementara sekitar 260 hektar lahan padi telah beralih pada tanaman palawija atau sayur-mayur.           “Hingga saat ini masih ada sekitar 1.200 lahan yang belum digarap atau masih menganggur. Sementara sisanya sudah 260 hektar sudah beralih pada tanaman sayuran dan jagung,” terangnya.           Eka menyebutkan, lahan yang belum tergarap yang disebabkan kekeringan ini hampir terjadi di seluruh desa di wilayah Sragi. Saat ini, Sambung Eka, petani masih menunggu curah hujan hingga pekan depan untuk bisa melakukan penanaman.           “Rata-rata di setiap desa lahan yang tertanam hanya mencapai 50 – 60 persen. Hingga saat ini petani masih menunggu hujan sapai 18 Agustus yang dipercaya menjadi berakhirnya musim kemarau,” tuturnya.           Meski begitu, Eka juga tetap mengimbau kepada petani wilayah Sragi terutaman yang belum menanam padi untuk beralih menanam tanaman palawija, yang lebih sedikit membutuhkan air.           “Jika seandainya hujan belum turun hingga akhir Agustus, kami harapkan petani beralih pada tanaman palawija yang membutuhkan sedikit air. Sehingga pada musim gadu saat ini tidak ada lahan yang menganggur,” harapnya. (vid)

Sumber: