Bantuan Kapal Nelayan Korban Tsunami Segera Turun

Bantuan Kapal Nelayan Korban Tsunami Segera Turun

KALIANDA – Kabar gembira datang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia bagi para nelayan yang menjadi korban tsunami Selat Sunda, beberapa waktu lalu. Upaya jemput bola Dinas Perikanan Lampung Selatan untuk mendapatkan bantuan kapal nelayan  dalam waktu dekat bakal terkabul. Kepala Dinas Perikanan Lamsel Dr. Meizar Malanesia mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya untuk memperjuangkan nasib para nelayan yang kapal nya hancur diterjang gelombang tsunami untuk segera memperoleh bantuan kapal. Hingga pada akhirnya, KKP menginformasikan bakal segera merealisasikan bantuan kapal tersebut. “Hari ini (kemarin’red) staf saya pergi ke Cilacap untuk berkoordinasi dengan KKP mengenai hal ini. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat bisa direalisasikan agar nelayan kita yang menjadi korban tsunami bisa kembali mencari rezeki,” ungkap Meizar dikantornya, Rabu (14/8) kemarin. Mantan Kepala Badan Litbang ini, belum bisa memastikan jumlah dan jenis kapal yang bakal diberikan untuk daerah di wilayah kerjanya. Sehingga, dia belum berani menerka-nerka sampai ada laporan resmi dari staf yang diutus. “Kalau informasi dari staf kami, ada 80 unit bantuan kapal untuk Lamsel. Tapi, jenisnya seperti apa dengan kapasitas mesin berapa GT nya saya juga belum tahu. Kita tunggu saja sampai mereka memberikan laporannya,” tegasnya. Saat ditanya berapa kebutuhan kapal untuk para korban tsunami , Meizar belum mau membeberkannya. Dia mengatakan, jika telah mengajukan bantuan kapal kepada pemerintah pusat untuk korban terdampak tsunami yang jumlahnya berdasarkan hasil rekapitulasi petugas gabungan. “Yang pasti pengajuan kami lebih dari 80 unit itu. Tapi, kita lihat dulu juknis nya. Kita kan belum melihat suratnya dari KKP. 80 unit itu peruntukannya dengan kategori yang seperti apa. Nanti kita akan koordinasikan lagi lebih lanjut,” terangnya. Neski demikian, Dinas Perikanan bakal kembali melakukan pendataan korban tsunami khususnya dikalangan nelayan di wilayah kerjannya. Hal itu dilakukan agar bantuan bisa diberikan tepat pada sasarannya. “Kita harus selektif dalam urusan ini. Kita tidak tahu data yang masuk dahulu itu benar atau tidak. Nanti akan kita verifikasi ulang. Jangan sampai ada warga yang memanfaatkan situasi dan momen tsunami untuk memperoleh bantuan. Karena, kami juga dapat informasi ada salah satu yayasan swasta yang langsung memberikan bantuan kapal dan tanpa koordinasi dengan kami disini. Maka, akan kita lakukan pengecekan supaya tidak ada tumpang tindih bahkan lebih dari satu yang dapat bantuan kapal,” pungkasnya. (idh)

Sumber: